Penjaringan kesehatan berkala merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pemeriksaan keadaan fisik, penilaian status gizi, pemeriksaan penjaringan mental emosional, dan kesegaran jasmani peserta didik. Kegiatan penjaringan dari Puskesmas Kedungmundu telah dilaksanakan di MTs Negeri 1 Kota Semarang pada Kamis (8/9). Penjaringan kesehatan dikhususkan pada peserta didik kelas VII, akan tetapi pemeriksaan penjaringan kesehatan juga dilakukan di beberapa kelas VIII dan IX.
Kegiatan Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan ini didasarkan pada DPPA/2/1.02.0.00.0.00.01.0000/001/2022 tanggal 8 Maret 2022, tentang Penyediaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan. Maksud dan tujuan dilakukannya penjaringan kesehatan adalah agar terditeksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik dan tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program pembinaan kesehatan sekolah.
KEgiatan Penjaringan kesehatan ini lakukan sejak pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.00 WIB. Penjaringan kesehatan disambut antusias oleh peserta didik. Mereka memiliki rasa ingin tahu tentang hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan. “Pemeriksaan ini untuk apa toh Bu? Walaupun tidak paham untuk apa tapi aku senang diperiksa THT ku jadi aku tahu kesehatanku sejak dini,” kata Fauzi Fatkhurrahman, salah seorang peserta didik kelas VIII H. “Pemerikasaan dilakukan agar anak-anak selalu sehat telinga, hidung, dan tenggorokannya, termasuk mata,” jawab Nur Baitillah, guru Bahasa Indonesia sekaligus sebagai Pembina UKS MTs Negeri 1 Kota Semarang. “Pemeriksaan mata juga dilakukan yaitu untuk mengatahui apakah yang mengalami kekurangan darah yang terjadi pada peserta didik wanita dan apakah ada peserta didik laki-laki yang mengalami buta warna,” imbuh bu Ila, panggilan akrab Nur Baitillah.
Kesimpulan hasil pemeriksaan telah dilakukan, jumlah kesehatan yang paling banyak adalah terjadinya kareis (plak) gigi dan serumen (kotoran telinga) peserta didik. Selain itu, ada beberapa peserta didik laki-laki yang mengalami buta warna, sedangkan peserta didik perempuan beberapa yang mengalami anemia (kekurangan darah). Untuk mengatasi kekurangan darah pada peserta didik perempuan diberikan obat penambah darah dari puskesmas, yang harus diminum seminggu sekali. Selain itu, terdapat pula beberapa siswa yang mengalami kekurangan/kelebihan gizi dan rabun jauh.
Dengan adanya hasil pemeriksaan dan penjaringan kesehatan, maka petugas kesehatan dari Puskesmas Kedungmundu menyarankan bahwa “Peserta didik sebaiknya lebih memperhatikan kesehatan diri. Apabila ada siswa yang mengalami sakit ispa (sesak napas) sebaiknya berobat/dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” kata Daryati, tenaga kesehatan dari Puskesmas Kedungmundu.
Selama pemeriksaan dilakukan tidak ada kendala yang terjadi. Peserta didik dan guru koperatif dan tertib saat melakukan pemeriksaan. Peserta didik juga antusias dalam kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas. “Saya senang telah diperiksa oleh tenaga kesehatan, karena jadi tahu beberapa hal yang terjadi sama saya, jadi bisa sedini mungkin dilakukan pemeriksaan. Hasilnya akan saya sampaikan kepada orang tua di rumah,” kata Bilqis Rayya Maitsa, siswa kelas VII G. Terima kasih atas kunjungan Bapak/Ibu dokter dan tenaga kesehatan Puskesmas Kedungmundu, semoga kerjasama seperti ini tetap terjalin demi kesehatan peserta didik di MTs Negeri 1 Kota Semarang. (Humas Emtessa/bd)