Kebumen – Tidak terasa kegiatan pembelajaran semester genap tahun 2021/2022 telah sampai di pertengahan akhir. Berbagai agenda dilaksanakan oleh madrasah ataupun sekolah untuk mengisi jeda semester ini, mulai dari kegiatan outing class sambil berwisata hingga mengadakan penilaian sumatif.
Dengan berbagai pertimbangan, MIN 1 Kebumen memilih mengisi jeda semester genap dengan mengadakan kegiatan penilaian. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Senin 14 s.d. 19 Maret 2022. Khusus kelas 6 diadakan Penilaian Akhir Tahun (PAT) 2021/2022. Pelaksanaan ini dua bulan lebih awal dari kelas tingkat bawahnya, dikarenakan berbagai agenda penilaian akhir yang akan mereka hadapi seperti penilaian praktek keagamaan dan olahraga.
Menurut Hj. Widyastuti, Kepala MIN 1 Kebumen, penilaian sumatif dipilih dengan pertimbangan memotivasi semangat belajar siswa agar tetap kompetitif. Hal ini mengingat sistem pembelajaran yang belum dapat melaksanakan tatap muka 100%. Pembelajaran sistem daring pada kenyataanya membuat siswa jenuh dan berkurang minat belajarnya. Oleh karenanya, semangat belajar siswa perlu dirangsang salah satunya dengan kegiatan penilaian. Selain itu, musim pancaroba yang biasanya datang bulan Maret hingga Mei membuat kegiatan outing class beresiko tinggi bagi kesehatan seluruh warga madrasah.
Ditengah pelaksanaan penilaian jeda tengah semester, Widyastuti menemukan kelas yang unik. “Saya lihat anak-anak menutupi hasil pekerjaannya dengan bangku” ujarnya. Ini dilakukan agar hasil pekerjaannya tidak dicontek teman.
“Padahal ditutup dengan kertas saja biasanya cukup” katanya sambil terkekeh saat mensupervisi kelas 1C yang diampu Ibu guru Darwati.
Untuk menghindari kerumunan saat kegiatan di kelas dan saat antar jemput siswa, penilaian jeda tengah semester dilaksanakan dua sesi. Setiap kelas dibagi dua kelompok yakni sesi pagi (pukul 07.15 s.d. 09.15 WIB.) dan sesi siang (pukul 09.15-11.15 WIB.) dengan jadwalmata pelajaran yang sama.
Pada hari kedua penilaian, siswa-siswi berangkat diiringi hujan yang cukup deras. Hujan yang mengguyur sejak malam, belum juga reda hingga pagi hari. Bahkan, Di beberapa wilayah domisili siswa hujan deras menyebabkan banjir. Atas hal ini, Widyastuti memberi kelonggaran, bagi siswa yang terhalang hujan deras bahkan banjir, boleh berangkat lebih siang menunggu situasi aman. “Anak-anak yang seharusnya berangkat sesi satu dapat mengikuti sesi dua di siang hari, bersama sesi dua.” demikian pungkasnya.(dw/fz/bd).