Siswa Madtsansa Produksi Jamu Celup lewat P5, Ini dia manfaatnya

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Sabtu, (20/8/22) melalui program Projek, Penguatan, Profil Pelajar Pancasila. (P5) siswa/siswi MTs Negeri 1 Banjarnegara khususnya kelas 7 membuat produk jamu celup.

Bertempat di lapangan Madtsansa, sejumlah 10 kelas 7, para siswa/siswi diberi arahan oleh pembimbing serta koordinator P5 mengenai manfaat jamu. Sebelum melangkah lebih jauh, para siswa/siswi dikenalkan beberapa jenis jamu yang ada di nusantara, salah satunya seperti kunyit, jahe, kencur, maupun, pahitan, temulawak, dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, Asih Wijayanti selaku ketua penyelenggara proyek 1 P5 dengan bertemakan kewirausahaan menyampaikan bahwa, dengan mengambil konsep mengenai produksi jamu diharapkan para peserta didik tidak hanya berlatih menjadi entrepreneur muda tetapi bisa mengetahui manfaat apa saja yang terkandung di dalam jamu.

“Di zaman generasi Z ini, masih banyak dijumpai para siswa yang lebih menyukai produk minuman kemasan serta kekinian. Melalui P5 ini, MTs N 1 Banjarnegara turut serta mengenalkan warisan leluhur seperti jamu agar bisa dikonsumsi serta diproduksi sesuai zaman melalui kemasan kekinian yaitu jamu celup.” Terang Asih saat dimintai keterangan.

Lantas manfaat apa saja ketika seseorang mengonsumsi minuman jamu? Berikut tim warta rangkumkan untuk anda.

Mengutip dari laman alodokter.com Tanaman herbal dalam pembuatan jamu seperti kunyit ini diketahui dapat mengatasi berbagai kondisi, seperti osteoarthritis, gangguan saluran pencernaan, nyeri menstruasi, hingga masalah pada kulit seperti jerawat dan eksim.

Manfaat tersebut berasal dari kandungan kurkumin di dalamnya. Selain itu, kunyit juga diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol tinggi, mencegah penyakit jantung, dan menurunkan risiko terkena kanker.

Dari manfaat tersebut, Eko Widodo selaku kepala Madrasah mendukung kegiatan P5 khususnya di bidang kewirausahaan.

Menurutnya, selain bermanfaat sebagai kesehatan tubuh, para siswa juga didorong belajar menjadi pelaku usaha. Siswa juga diajak jadi penggerak roda perekonomian dalam lingkup kecil, mengasah jiwa entrepreneurship, mengajarkan sikap jujur, kreatif, kerja sama, tanggung jawab, serta pantang menyerah. (Ran/rf)