Targetkan Penerimaan Rp1 T, Kemenag dan BWI Bahas Percepatan Program Wakaf Uang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Dirzawa Waryono Abdul Ghafur menerima Ketua Pelaksana BWI M Nuh

KOTA PEKALONGAN (Humas) — Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Waryono Abdul Ghafur menerima kunjungan Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI) Mohammad Nuh beserta jajarannya di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta. Pertemuan ini membahas percepatan akselerasi program wakaf, utamanya wakaf uang, dengan target penerimaan mencapai Rp1 triliun.

Waryono menilai, akselerasi program zakat dan wakaf sangat penting dilakukan. Tujuannya, agar pemanfaatan dana zakat dan wakaf bisa dirasakan oleh umat secara luas. “Pertemuan ini lebih banyak mendiskusikan bagaiman gerakan zakat dan wakaf lebih akseleratif antara lembaga dan lebih luas manfaatnya,” jelasnya di Jakarta, Senin (28/8/2023).

Menurut Waryono, untuk memaksimalkan pengelolaan dana wakaf, pihaknya akan memperkuat kerja sama dengan stakeholder, salah satunya perguruan tinggi. Saat ini, ada beberapa perguruan tinggi yang juga sudah melakukan wakaf uang, antara lain ITS dan ITB.

“Kita akan melibatkan para rektor PTKIN untuk menyosialisasikan gerakan wakaf uang Cash Waqaf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel),” sebut Waryono.

“Saya juga akan mengundang DJPPR (Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko) Kemenkeu, Forum Rektor, BWI, untuk membahas gerakan wakaf uang. Ini penting untuk dibahas lebih mendalam agar program ini dapat segera dilaksanakan,” sambungnya.

Waryono yakin, kolaborasi Kementerian Agama dan BWI tidak hanya menciptakan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan dalam tindakan nyata. “Dengan fokus pada program-program yang berkelanjutan dan berdampak jangka panjang, sinergi ini menjadi contoh nyata tentang bagaimana pemerintah dan lembaga keagamaan dapat bekerja bersama untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan,” tutupnya.

Ketua BWI Mohammad Nuh menyampaikan, pihaknya menargetkan penerimaan wakaf uang Rp1 triliun di tahun 2023. Dia mengatakan, sudah ada beberapa perguruan tinggi berbadan hukum yang berkomitmen untuk menyerahkan wakaf uangnya tahun ini. “Misalnya IPB, ITS, Telkom Uniersity, UNPAD, UNDIP ,” ujarnya.

Selain perguruan tinggi, potensi wakaf uang para calon pengantin juga besar. Potensi ini luar biasa jika bisa dilakukan. “Wakaf uang bisa menjadi pengikat janji suci mereka di depan penghulu,” ujarnya.

“Gerakan Wakaf uang ASN Kemenag juga perlu dilanjutkan. Tahun 2020 luar biasa pengumpulannya, hampir mencapai 4,3 miliar,” tutupnya.

Pertemuan dua pihak ini diperkuat dengan penandatanganan tentang Penambahan Bantuan Operasional Badan Wakaf Indonesia Tahun Anggaran 2023.(mk/fzn/bd)