Banjarnegara – Tri Widayati mendampingi dua siswa berprestasi Madtsansa (MTs N 1 Banjarnegara) dalam kunjungan ke Puskesmas Banjarnegara 2, Jasmine Zhafira dan Bias Anggun Pinandra. Kunjungan ini bukan tanpa alasan, melainkan melaksanakan wawancara berkaitan dengan mencari data penyakit pascapandemi. Jasmin dan Anggun merupakan tim riset Madtsansa yang lolos dalam kompetisi AYRIS (Asean Youth Research Innovation Summit) yang diadakan oleh TLCNESIA (The Leadership Institute) dan Transformasi Millennia Indonesia (The Millennialist Institute).
Selasa (27/9) tim riset Madtsansa ini bertolak ke Puskesmas Banjarnegara 2 dan ditemui oleh Yekti Praktikowati, kepala Tata Usaha Puskesmas Banjarnegara 2 mewakili Kepala Puskesmas Banjarnegara 2, Ana Susanti yang tengah dinas luar. Wawancara ini dilakukan untuk mencari data guna melengkapi proposal riset tentang alat pembersih udara. Tri Widayati bersama Anggun dan Jasmine mewawancarai Yekti untuk mendapat data yang akurat.
“Alat air decontamination yang diajukan dalam AYRIS ini memang membutuhkan data berupa macam-macam penyakit yang disebabkan oleh virus. Alat ini insyaallah nanti akan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan kesehatan masyarakat. Kunjungan ini sekaligus mengajak siswa untuk latihan terjun langsung mencari data,” ujar Tri Widayati.
Setelah selesai melaksanakan wawancara, tim riset Madtsansa berbincang dengan petugas Puskesmas. Yekti, petugas yang menyambut tim riset Madtsansa berpesan berpesan supaya siswa juga harus tetap waspada terhadap covid-19 yang belum usai.
“COVID-19 masih ada, walau sudah tidak begitu mengganggu kehidupan sehari-hari tapi kenyataannya sampai sekarang pun kasus covid-19 masih ditemukan di Banjarnegara. Kita perlu bekerja sama terutama antara pihak sekolah dengan petugas kesehatan untuk selalu mewaspadai penyakit-penyakit yang datangnya tiba-tiba,” pungkasnya. (Rin/ak/rf)