081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Usia Dini, 70 Guru RA Ikuti Workshop PKB

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan manusia seutuhnya. Anak usia dini adalah masa emas untuk memberikan bekal hidup sebaik mungkin. Hal ini dikarenakan pada level tersebut anak memiliki daya memori terbaik. Sehingga apapun yang diberikan akan mampu membekas hingga dewasa.

Di zaman yang semakin modern, sebagian besar orang tua tidak memiliki waktu untuk mendidik anak-anak mereka. Masyarakat saat ini lebih mementingkan karir atau pekerjaan ketimbang mendidik anak secara langsung. Mereka lebih memilih menitipkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan.

Sebagai bangsa yang agamis, masyarakat Indonesia sangat mengutamakan pendidikan agama. Karenanya, lembaga pendidikan usia dini berbasis agama, yakni Raudlatul Athfal (RA), menjadi memiliki peran yang sangat strategis. Hingga saat ini, dimana arus modernisasi dunia semakin tak terbendung, ternyata RA semakin mendapatkan hati masyarakat.

Hal tersebut dilontarkan Kakankemenag Kabupaten Cilacap melalui Kasi Pendidikan Madrasah, Makmur Khaeruddin, Senin (5/11) saat membuka Workshop Pengembangan Profesi Berkelanjutan (PKB) di Hotel @Home Premiere Cilacap. Kegiatan yang diikuti 70 peserta, sesuai rencana dilaksanakan selama lima hari hingga Jumat (9/11) mendatang.

Dikatakan lebih lanjut bahwa, berdasarkan data di Kemenag Cilacap, jumlah lembaga maupun siswa RA dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Kemajuan tersebut menurutnya harus terus diimbangi dengan peningkatan kualitas guru selaku pelaksana. Metode, teknis maupun pendekatan yang digunakan, selain harus sesuai dengan kearifan lokal juga harus selaras dengan pola pikir kekinian.

“Penggunaan teknologi informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat modern. Tidak bisa dipungkiri, teknologi telah mengubah pola pikir masyarakat. Sehingga kondisi tersebut harus diimbangi dengan pengembangan metode maupun pendekatan pembelajaran yang sesuai. Dengan begitu, akan terjadi sinkronisasi antara kegiatan pembelajaran dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai,” tambah makmur

Sementara itu, selama mengikuti Workshop, peserta dibimbing langsung oleh para tenaga pelatih yang sudah berpengalaman. Suasana dibuat sesuai keadaan riil para siswa saat di lingkungan RA. Tujuannya agar usai pelatihan, peserta betul-betul mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoeh secara optimal.(On/bd)