Urgensi Kemampuan Managerial Bagi KKG PAI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Untuk mengembangkan profesionalitasnya, guru harus aktif dan kreatif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Termasuk dalam mengurus organisasi seperti Kelompok Keraja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI).

Eksistensi KKG PAI akan sangat tergantung kepada kepiawaian dan kecekatan para pengurusnya. Termasuk dalam hal koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah kabupaten sebagai penyedia anggaran kegiatan. Tanpa anggaran, KKG PAI tidak akan bisa mengikuti kegiatan perlombaan sebagai unjuk prestasi, baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.

Tekad pemerintah dalam program reformasi birokrasi mengharuskan seluruh pengelolaan keuangan dilaporkan sesuai aturan yang berlaku. Tujuannya yakni menciptakan layanan pemerintah yang bersih dan berwibawa. Penyusunan laporan keuangan tentunya bukan menjadi hambatan bagi pengurus KKG PAI untuk tidak melaksanakan kegiatan.  

Guru agama Islam memang tidak dibekali dengan kemampuan administrasi keuangan. Namun dalam kapasitasnya sebagai pengurus organisasi dituntut untuk menguasai managerial termasuk pelaporan keuangan. Kemampuan mengurus pelaporan keuangan akan sangat berpengaruh terhadap berjalan atau tidaknya sebuah program kegiatan.

Masalah krusial tersebut menjadi agenda utama pada rapat koordinasi KKG PAI Kabupaten Cilacap, Kamis (30/3) di Aula Kankemenag Cilacap.

Ketua KKG PAI Kabupaten Cilacap, Slamet Atmojo menegaskan, bahwa untuk menyukseskan kegiatan terutama yang berskala kabupaten, provinsi hingga nasional dibutuhkan keaktifan dan kreatifitas. Aktif dan kreatif terbagi menjadi dua komponen. Pertama jelas terkait segala tugas pokok dan fungsi guru pendidikan agama Islam. Dan yang kedua adalah hubungan dengan pemerintah kabupaten sebagai pihak penyandang dana.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melalui Kasi Pendidikan Agama Islam, Kholis Sosiawanto memberikan dorongan dan semangat kepada para guru PAI. Tugas dan tanggung jawabnya merupakan amanah sebagai implementasi langsung nilai-nilai pendidikan Islam. Karenanya, harus dilandasi semangat ikhlas beramal agar mendapat ridla Allah SWT. (on/bd)