Wiharso,Mengkader Pakar Falaq Tidaklah Mudah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Kementerian Agama menggelar bimbingan teknis (bimtek) ilmu falak bagi Tokoh Agama Islam di Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Seksi Bimas Islam  Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar bekerjasama dengan Badan Amil dan Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Karanganyar . Bimbingan Tehnis Rukyatul Hilal dilaksanakan di Aula Pendopo Candi Sukuh Kec. Ngargoyoso.

Kepala Kemenag Karanganyar, Wiharso saat membuka acara menyampaikan Pertemuan ini, utamanya ditujukan sebagai ajang silaturrahim para pegiat Falak.

“Saya berharap, dalam kegiatan ini peserta semakin tahu dan faham bagaimana menghitung dan menentukan awal masuknya waktu sholat, Selain itu, dimaksudkan pula untuk memperkuat kembali niatan, komitmen serta integritas kita semua dalam pengembangan pengetahuan di bidang hisab rukyat, di Karanganyar khususnya,” kata Wiharso dalam sambutannya.

“Memang mencari dan mengkader pakar falaq tidaklah mudah. Karena peminat atas keilmuan ini masih sangat minim peminat. bahwa tugas kita bersama untuk tahu dan faham walau sedikit akan pentingnya keilmuan ini,” tuturnya yang disambut dengan jawaban setuju oleh para peserta karena  kurang familier jika dihadapkan dengan ilmu Falaq.

Dalam pemaparannya, Joko Budiyanto yang bertindak sebagai narasumber mengatakan bahwa hal-hal yang bisa dijadikan tanda untuk mengetahui masuknya waktu sholat ada dua, yakni  dengan menggunakan tanda-tanda alam dan menggunakan jadwal waktu sholat dari perhitungan falak yang dihitung dengan benar.

Penjelasan ringkas mampu diulas Joko untuk menarik para peserta agar dalam mengikuti session yang disampaikannya tidak monoton. Selain menghitung Falak, Joko memberikan tugas berupa soal untuk dikerjakan bagi pemula sebagaian bahan latihan.

Langkah ini ditempuh oleh  Kementerian Agama Kab. Karanganyar dalam meningkatkan kualitas layanan hisab rukyat di Indonesia. Upaya tersebut antara lain membenahi regulasi, memperkuat manajemen, serta menumbuhkan budaya profesionalisme. Semoga kegiatan ini bisa berkesenambungan, sehingga ahli Falak di Kabupaten Karanganyar.(ida/sua)