
Kudus (Humas) – Wakil Gubernur Jawa Tengah KH. Taj Yasin Maimoen, didampingi istri Ning Nawal Nur Arafah Yasin, secara resmi membuka Pameran Produk Unggulan UMKM Santri dalam rangka peringatan Hari Santri 2025 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang digelar di Simpang Tujuh, Jalan Sunan Kudus, Selasa (21/10/2025).
Pembukaan kegiatan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wagub Jateng, diikuti oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Wakil Bupati Kudus Hj. Bellinda Putri Sabrina Birton.
Dalam sambutannya, Gus Yasin menyampaikan bahwa kegiatan pameran ini merupakan bagian dari rangkaian Semarak Hari Santri 2025 yang diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan pesantren di Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, hari ini ada 76 stand UMKM yang ikut berpartisipasi. Produk-produk unggulan pesantren, karya santri, dan pelaku usaha lokal kita tampilkan bersama. Semoga ini bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi daerah, tidak hanya di Kudus tetapi juga di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah,” ujarnya.
Usai membuka acara, Gus Yasin bersama Ning Nawal meninjau satu per satu stand pameran. Keduanya tampak antusias berinteraksi dengan para pelaku usaha dan bahkan memborong sejumlah produk unggulan pesantren. Meski di bawah terik matahari, pasangan ini tetap ramah melayani masyarakat dan berswafoto bersama pengunjung.
Selain menampilkan produk UMKM, ajang pameran ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan tematik, di antaranya:
Talkshow dan Sosialisasi HEBITREN (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren), Talkshow Moderasi Beragama, Sosialisasi Gerakan Sadar Pencatatan Nikah (GAS Nikah), serta Job Fair Santri.
Pameran Produk Unggulan UMKM Santri ini akan berlangsung selama dua hari, mulai 21 hingga 22 Oktober 2025, dan dibuka sejak pagi hingga malam hari untuk memberi kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat berkunjung dan berbelanja produk unggulan santri dan UMKM Jawa Tengah.
Kegiatan ini menjadi momentum sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi santri sekaligus menumbuhkan semangat moderasi beragama di tengah masyarakat Jawa Tengah.(RK)
