Jaga Marwah Kemenag dengan Cinta dan Kinerja Terbaik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. Jateng Farhani, meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat menumbuhkan cinta, bangga, dan dan berbuat terbaik untuk Kementerian Agama. Dengan mengedepankan kompetensi kepribadian berupa keteladanan yang merupakan bagian 5 Budaya Kerja Kemenag, para ASN telah menjaga citra Kemenag.

Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Jajaran Kantor Kemenag Kabupaten Magelang, Rabu (29/03/2017). Pembinaan diikuti oleh Kepala Subbag TU Ngatmin, para Kepala Seksi, Penyelenggara, segenap Kepala Madrasah (MAN, MTsN, dan MIN), Kepala KUA Kecamatan serta JFU di lingkungan Sekretariat.

Menurut Farhani, berbeda dengan instansi lain, ASN Kemenag saat ini menjadi tolok ukur moral di masyarakat. Ibaratnya seperti memakai baju putih, sedikit noda yang menempel akan kelihatan.

“Saya berpesan agar semua ASN harus bangga dengan Kemenag, mencintai Kemenag, kemudian mengukir dan berbuat yang terbaik untuk Kemenag,” pesan Farhani.

Seiring raihan prestasi yang diraih Kemenag, Farhani mengingatkan agar para ASN Kemenag mengetahui dan meningkatkan pemahaman terhadap lembaga. Sebab, dengan mengetahui prestasi Kemenag, maka akan menumbuhkan rasa cinta dan berupaya untuk menjaga Kementerian Agama, bukan melumurinya.

Dalam rangka menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap Kemenag, ada tiga hal yang disoroti oleh Farhani, yaitu:

Pertama, Kementerian Agama menempati posisi kedua sesuai hasil riset SMRC. Hasil riset ini membuktikan bahwa kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan oleh ASN Kemenag membawa efek terhadap meningkatnya nama baik Kemenag. Penilaian terhadap Kemenag yang saat ini meninggalkan paradigm masa lalu sebagai departemen kelas dua, harus dijawab dengan rasa cinta, rasa bangga, dan kinerja terbaik para ASN.

Kedua, madrasah semakin mengokohkan posisinya sebagai pilihan orang tua/masyarakat dalam mempercayakan pendidikan putra-putrinya.

“Dampak dari globalisasi, berupa maraknya pergaulan bebas, masyarakat ingin anak-anaknya pandai dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga berakhlakul karimah, dan tempatnya adalah madrasah,” katanya.
“Madrasah telah menempatkan posisinya sebagai penyelenggara pendidikan terbaik,” lanjutnya.

Prestasi-prestasi yang diraih oleh siswa madrasah, menurut Farhani telah membuat opini publik bahwa pengelolaan madrasah dengan keunggulan pendidikan karakternya mampu menjawab kegelisahan dan kebutuhan orang tua dalam memilihkan pendidikan putra-putrinya.

Farhani menyampaikan kekurangan sarana dan prasarana hendaknya tidak menjadikan alasan untuk tidak tidak berprestasi, sebab sesuai fakta di lapangan para lulusan madrasah lebih unggul dalam meraih prestasi di Perguruan Tinggi dibandingkan lulusan sekolah favorit.

Ketiga, alokasi anggaran Kemenag yang mencapai 60 trilyun, terbesar ketiga dari Kementerian yang ada membuktikan pengakuan pemerintah atas eksistensi Kemenag. Farhani menambahkan jika dari anggaran tersebut 85% dialokasikan untuk pendidikan. Hal ini membuktikan komitmen Menag dalam memajukan madrasah.

Kepada para Kepala KUA Farhani berpesan agar pelayanan publik betul-betul ditingkatkan dengan tidak memanipulasi nikah bedholan menjadi nikah kantor dan menolak dengan tegas segala bentuk gratifikasi dalam layanan KUA.

Untuk Kepala Madrasah, agar betul-betul mencermati dan menghindari segala bentuk pungutan yang tidak diperkenankan dengan senantiasa memperhatikan peraturan yang berlaku.

“Mengucapkan terima kasih atas jasa semua ASN sehingga membawa Kementerian Agama meraih prestasi, mari kita bangga menjadi ASN Kemenag, mari mencintai Kemenag, dan berbuat terbaik untuk Kemenag,” tegas Farhani. (m45k/Af)