Kepala Kankemenag Boyolali Mengajak untuk Jaga Nama Baik Kemenag

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Nuruddin mengajak kepada seluruh pegawai yang ada di lingkungan Kankemenag Kab Boyolali untuk menjaga nama baik Kementerian Agama. “Mari kita jaga nama baik Kementerian Agama”, tegas Nuruddin pada apel pagi senin (03/04).

Apel pagi kali ini adalah apel bersama setiap senin minggu pertama pada awal bulan yang diikuti oleh seluruh pegawai Kankemenag Kab Boyolali, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Pengawas dan Penyuluh se Kabupaten Boyolali. sehingga pertama kalinya setelah dilantik Kepala Kankemenag Kab. Boyolali menjadi Pembina apel bagi seluruh karyawan dan kepala satker yang ada di Kankemenag Kab. Boyolali.

“Banyak sekali cara yang dapat dilakukan dalam menjaga nama baik”, lanjut Nuruddin. Hal yang paling kecil dalam menjaga nama baik adalah kedisiplinan pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Mulai dari kedisiplinan dalam hal jam kerja, pemakaian seragam kerja, hingga penggunaan atribut. Dengan disiplin, diharapkan pegawai kementerian agama khusunya Kankemenag Kab Boyolali mendapat posisi yang baik di pemerintahan dan masyarakat.

Selanjutnya, Nuruddin juga mengajak kepada seluruh pegawai yang ada di lingkungan Kankemenag Kab Boyolali untuk menjalankan fungsi pelayanan sebaik mungkin. Kementerian Agama sebagai institusi yang salah satu fungsinya adalah pelayanan harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Masyarakat akan merasa senang dilayani oleh pegawai Kemenag apabila mengetahui dengan siapa mereka dilayani. Minimal mengetahui nama pegawai yang melayani melalui name tag sehingga komunikasi dapat terjalin dengan baik pada saat melayani.

Terakhir, Nuruddin mengajak untuk bangga menjadi pegawai. Tidak hanya kepada peserta apel, tetapi kepada seluruh pegawai Kementerian Agama yang ada di Kabupaten Boyolali. Pegawai kementerian agama sebagai pelayan ummat adalah pekerjaan yang mulia. Pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan sepenuh hati. Tidak boleh dilakukan dengan setengah setengah. “Kebanggaan sebagai pegawai harus selalu kita pupuk agar dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya”, pungkas Nuruddin. (jaim/Wul)