MTs.N 1 Memasuki usia ke-39

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus – Sambut Harlah ke 39,  MTsN 1 Kudus mengadakan berbagai kegiatan diantaranya olah raga dan seni meliputi ( Adzan, baca puisi, kaligrafi, MTq , pidato bahasa arab, Tahfidz, Volly, Basket, bulu tangkis meja  yang diikuti siswa putra putri ), Istighosah,  aerobik serta pagelaran seni kreatif anak. Kegiatan ini berlangsung tanggal 20 s.d 24 Maret 2017 .

Puncak kegiatan Harlah dilaksanakan kegiatan istighosan bertempat di MTsN 1  Kudus. Pada kesempatan tersebut Kepala MTsN I Kudus Musyafak dalam sambutanya mengatakan menjelang usia yang ke 40 tahun MTsN 1 Kudus setapak demi setapak bisa menampakkan  peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik. Keberadaan MTsN 1 Kudus di 3 tahun terakhir ini sudah berada di hati masyarakat, terbukti setiap tahun penerimaan peserta didik mencapai 1.200 tetapi yang diterima hanya 35 % saja. Karena antusias masyarakat tersebut tahun ini mulai bulan April 2017 MTsN 1 Kudus mencoba melakukan pendaftaran dengan  cara online. Baik yang kelas unggulan maupun kelas reguler dan  akan dilaksanakan dengan satu putaran. Di akhir sambutanya  beliau mengharap semoga anak didiknya tahun ini kwalitas kelulusanya akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Dan mengharap MTsN 1 Kudus  tetap jaya dan berprestasi.

Selanjutnya Kepala Kantor Kementerian Agama Kudus Noor Badi,dalam sambutanya mengatakan dalam hal menempuh pendidikan,  anak diharapkan  masuk ke Madrasah karena di Madrasah sudah memenuhi 8 standar pendidikan  sesuai  UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Dalam UU tersebut dicantumkan bahwa sekolah madrasah minimal ada 8 standar ( standar isi, standar proses, standar kelulusan,  standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarpras ,standar pembiayaan, standar pengelolaan  dan standar penilaian ) dalam  hal ini MTsN 1 Kudus sudah memenuhi  standar.  Standar isi  kurikulum muatan lokal ,muatan tambahan tersusun dengan rapi. Selanjutnya  diproses mulai dari input ,masukan anak dari kelas VI yang masuk ke jenjang Madrasah diseleksi dengan baik diberikan pelajaran dari mulai mapel umum, agama dan ketrampilan sampai 3 tahun madrasah menentukan nasib anak, sampai  seberapa jauh anak bisa memperoleh serapan pendidikan di Madrasah. Pada standar pendididikan dan tenaga kependidikan di MTsN 1 anak bisa menempuh ujian UN dan UM dengan  baik dengan ukuran anak  bisa memperoleh nilai kelulusanya tidak merah. Standar kelulusan anak MTsN 1 Kudus bisa di lihat ketika banyak anak mampu masuk kejenjang MA/SMA yang terfaforit. Disinilah madrasah dikatakan berhasil. Dan untuk meningkatkan kinerja Madrasah perlu ada deteksi setiap tahun  jumlah yang dterima di MA/SMA. Keberhasilan ini didukung oleh seluruh elemen termasuk  sarana dan prasarana yang memadai, pembiayaan yang dikelola dengan baik dan penilaian yang dilakukan kepada anak didiknya yang meliputi  sikap (efektif), pengetahuaan (Kognitif) dan ketrampilan (Psikomotorik).

Ditambahkan  beliau dalam UU No 20 tahun 2013  tentang Sistim Pendidikan Nasional dan PP No. 19 tahun 2005  tentang Standar Nasional  Pendidikan  ada kewajiban yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik dan kependidikan yaitu dapat menciptakan pendidikan yang bermakna,menyenangkan, berinovasi, dinamis, menjaga citra lembaga, menjadi tauladan serta komitmen meningkatkan provesionalisme guru dan tenaga kependidikan dalam rangka menuju pada pendidikan yang bermutu. Tetapi semua itu harus dilandasi dengan niat yang baik. Karena suatu kegiatan yang tidak dilandasi dengan niat yang baik walaupun nampaknya kita mendidik agama tetapi karena niat tidak baik ini akibatnya hanya bernilai pekerjaan dunia. Tetapi sebaliknya apabila pekerjan kita nampaknya bernilai dunia tetapi kalau dilandasi dengan nilai yang baik maka akan menjadi nilai akhirat. Dan di akhir sambutan beliau bepesan seluruh upaya dalam menitipkan anak diniati yang baik agar menjadi anak yang sholeh sholehah dapat mendoakan orang tua. Dan berpesan pula agar tenaga pendidik dan kependidikan dibenahi  dan ditingkatkan. Melanjutkan sesuaatu yang sudah baik tidak berhenti sampai disitu tetapi mencari terobosan baru yang lebih baik. Maka dengan demikian kalau itu terobosan-terobosan baru, maka tidak mustahil MTsN 1 Kudus  menjadi suatu rujukan masyarakat Kudus dan sekitarnya.

Hadir Romo Kyai Ahmad Asnawi dari Kudus dalam maidho khasanahnya mengatakan jika  ingin menjadi ahli surga, maka  harus beriman kepada Allah dan percaya pula dengan qada’ dan qadar Allah. Karena qada’ dan qadar sering menimbulkan sesuatu di luar akal manusia oleh karena itu kita harus berikhtiar. Sebagai pelajar harus mempunyai cita cita, direalisasikan dengan tekun belajar agar dimasyarakat nanti  bisa berguna dan berhasil dalam ridho Allah. Disamping itu seorang pelajar harus menghormati orang tua yaitu dengan menghargai jerih payah orang tua untuk pendidikan kita. Dan dampak positif dalam menghargai orang tua, orang tua akan ridho kepada anaknya  dan ketika orang tua ridho , orang tua akan mendoakan anaknya .  Keberhasilan anak tidak lepas dari usaha  kedua orang tua, oleh karena itu diharapkan orang tua selalu memberikan yang terbaik  dengan  pandai memilih bibit yang baik bagi anaknya,  mendidik anak dengan baik dengan  belajar   di lingkungan sekolah yang baik  , dapat menjadi contoh  yang baik bagi anaknya serta mendoakan.. Doa kita pasti di dengar oleh Allah tetapi kalau doa kita belum terkabul  jangan menyalahkan anak. Terkait dengan pentingnya silaturami beliau mengatakan sialturahmi sangat penting karena dengan silaturahmi dapat  menciptakan kerukunan, memperkuat persatuan dan kesatuan ,    dipanjangkan umur dan dimudahkan rizki. Diakhir maidho khasanahnnya beliau berpesan bahwa  anak pada usia belajar harus belajar  yang baik , belajar apa saja  dimana ilmu tersebut bisa menjadikan kita takut kepada Allah . Sekarang Pemerintah mulai memperhatikan Madrasah , oleh karena itu MTsN 1 Kudus harus mampu meningkatkan mutu pendidikan, sehingga harapan yang diinginkan oleh  pemerintah berhasil.(St.Zul/bd)