081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

FGD Penguatan Nilai-Nilai Agama dalam Pancasila

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu proses pengumpulan informasi suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Balai Penelitian dan Pengembangan Agama (Litbang) Semarang bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan melaksanakan kegiatan FGD, di Aula Kantor, Kamis (08/06).

Ketua Panitia Balitbang Semarang Dahlan Ar menyampaikan, kegiatan FGD yang diikuti 10 peserta dari unsur Polres, FKUB, Kesbanglimas, Kepala KUA, Penyuluh dan unsur organisasi masyarakat bertujuan untuk memperoleh masukan maupun informasi mengenai  penelitian Litbang Keagamaan Semarang.

“FGD ini merupakan upaya untuk pengumpulan bahan bagi tim peneliti dan pengembang guna membuat kebijakan Kementerian Agama terkait nilai-nilai kebangsaan,” urai Dahlan.

Pada kemenpatan itu Hambali, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan menyampaikan, FGD penguatan nilai-nilai agama ke dalam pancasila sebagai upaya mampu memperkuat penghayatan tentang Pancasila sebagai ideologi dan falsafah hidup bangsa serta sebagai upaya mengantisipasi berbagai ideologi yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila. “Semoga dengan FGD ini akan memperkokoh semangat kebangsaan kita,” tegas Hambali.

Lebih lanjut Hambali menambahkan, Lembaga keagamaan berperan sangat penting dalam keharmonisan kehidupan masyarakat berbangsa. dan agama bisa berperan ke dalam dinamika masyarakat. sehingga pada kemanfataannya dapat membentuk kerakter kebangsaan.

Presiden telah mengeluarkan mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila, disitu dijelaskan para tokoh agama sangat penting perannya dalam kemasyarakatan. “Peran tokoh agama seharusnya peduli terhadap dinamika kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial di masyarakat, sehingga akan mampu memberikan warna dalam keberagamaan kehidupan bermasyarakat,” imbuhnya.

Hambali berharap, semoga peserta FGD berupaya memberikan data-data valid dan berkualitas yang  dibutuhkan Balitbang Keagamaan Semarang, sehingga bisa digunakan litbang untuk mengambil kebijakan keagamaan.(bd/gt)