1198 CJH Grobogan Ikuti Manasik Haji Pertama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Grobogan (Humas) – Manasik haji adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya. Dalam kegiatan manasik haji, calon jamaah haji akan dilatih tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya rukun haji, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, para calon jamaah haji juga akan belajar bagaimana cara melakukan praktik tawaf, sa’i, wukuf, lempar jumrah, dan prosesi ibadah lainnya dengan kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci.

Manasik haji juga diperlukan guna memberikan pemahaman kepada setiap calon jamaah haji tentang tujuan utama keberangkatan mereka ke tanah suci. Manasik haji sangat bermanfaat bagi para calon jamaah haji, sehingga Kantor Kemenag Kab.Grobogan melalui Penyelenggara Haji dan Umroh menggelar Manasik Haji di Hotel Kryiad Grand Master Purwodadi Kab.Grobogan, Selasa (16/4/2024).

Dalam laporannya Kepala seksi (Kasi) PHU, Ali Muhtarom mengatakan manasik haji masal pertama berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji dan tujuan diadakan kegiatan manasik haji adalah latihan atau simulasi pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan sebelum berangkat ke tanah suci.

“Bahwa calon jamaah haji yang ingin menjalankan ibadah haji perlu mengetahui tata caranya bisa syah hajinya, sehingga perlu bimbingan manasik haji. Dan manasik haji akan dilaksanakan di kabupaten 2 kali dan perkecamatan selama 6 kali. Tahun 2024 cjh ber jumlah 1198 yg awalnya 1200 Dan mengundurkan diri 2 dan laki-laki 558 jamaah dan perempuan 640 jamaah,” jelasnya.

Kepala Kemenag Kab. Grobogan, Fahrur Rozi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada petugas haji dan CJH asal Kab.Grobogan yang berjumlah 1198 CJH sudah datang dalam undangan manasik haji masal pertama yang diselenggarakan oleh Kantor Kemenag Kab.Grobogan. Karena Kemenag sendiri setiap tahunnya mempunyai hajatan akbar seluruh Indonesia dalam mengurusi haji dari pendaftaran, bimbingan manasik, pemberangkatan sampai pemulangan jamaah haji.

“Untuk semua petugas haji dimohon ramah dan tanggung jawab kepada cjh, karena program gusmen tahun 2023 adalah haji ramah lansia dalam menjalankan ibadah haji.  untuk cjh yang tertua berusia 93 tahun dan yang paling muda 21 tahun. Disamping lansia ada jamaah haji reguler berjumlah 977 ditambah 46 lansia dan cadangan yang berhak untuk melunasi, jika ada kesempatan 255 sudah lunas dan Grobogan lunas tercepat yang akan berangkat 176 orang dan lunas tunda 79 orang,” ungkapnya.

Fahrur Rozi menambahkan, Kabupaten Grobogan akan mendapatkan gelombang 2 dengan kloter 58 gabung jogjakarta, 59, 60 kloter utuh dan 61 gabung kloter demak. Diharapkan petugas haji untuk mepping bagi jamaah, harus tahu kesehatan jamaah, kerjasama dan kerja bersama dengan petugas kesehatan maupun jamaah haji, karena pesan pak menteri untuk memberikan pelayanan terbaik. 

Sementara dari Kasubdit pembinaan jamaah Kholilur Rohman menyampaikan alhamdulilah saya bisa hadir disini setelah dari hongkong untuk kotbah idul fitri bagi TKI Hongkong. Dari kabar TKI Hongkong, tki juga pengin daftar haji tetapi dengan keadaan porsi haji yang sangat banyak. Sehingga bapak ibu yang mengikuti manasik haji harus bersyukur bisa berangkat tahun ini 2024.

“Sudah dikatakan kepala kemenag, bahwa cjh cadangan harus berdoa, sehingga dengan ijin allah SWT bisa berangkat ke mekah dengan sama-sama di tahun 2024. Diharapkan semua CJH Kab. Grobogan bisa berangkat dengan sehat dan pulang kembali dengan keadaan selamat. Untuk petugas tahun 2024 yang mendaftar 40 ribu dan yang diterima 4 ribu. Diharapkan untuk petugas harus ramah dan tanggungjawab kepada jamaah haji sehingga diharapkan tidak dipulangkan oleh Kemenag Pusat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kholilur Rohman mengatakan bagi CJH untuk terus mengikuti manasik haji di tingkat kabupaten maupun kecamatan, sehingga bisa mengetahui ilmu dalam menjalankan ibadah haji dengan mabrur dari tawaf, sai, lempar jumroh dan lainnya. Bila CJH tidak paham dan kurang jelas, CJH harus tanya kepada petugas.

“Dengan manasik haji diharapkan seluruh jemaah calon haji bisa benar-benar siap secara fisik dan siap secara rohani yang tergambarkan pada pemahaman tata cara menunaikan ibadah haji yang benar,” imbuhnya.(bd/Sua)