Data Valid Dasar Pengambilan Kebijakan, Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Untuk  meningkatkan kualitas dan hasil kinerja pengelolaan data di lingkungan lembaga pendidikan madrasah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan melalui seksi Pendidikan madrasah menyelenggarakan sosialisasi penguatan tenaga pengolah data pada seksi pendidikan madrasah di Aula Kantor Kemenag Kab. Grobogan diikuti 216 operator Education Management Information System (EMIS) pendidikan madrasah Kab. Grobogan, Selasa (03/10).

Ketua Panitia selaku Kasubag TU Ali Ichwan mengatakan, sosialisasi yang diikuti 216 peserta terdiri dari guru RA 7 orang, guru MI 87 orang, guru MTs 87 orang dan guru MA 35 orang. Adapun narasumbernya Ahmad Faridi dan Muardi, dari bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provonsi Jawa Tengah.

Ali Ichwan berharap dengan adanya kegiatan ini, operator RA/ Madrasah dapat melakukan input data secara valid, akurat dan tepat waktu serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan pendidikan, perencanaan dan penyusunan anggaran pendidikan agama dan keagamaan Islam.

"Jika ada permasalahan kedinasan ataupun keluarga bisa langsung koordinasikan pada Kantor Kemenag, sehingga permasalahan bisa dipecahkan bersama-sama, jangan sampai ada sms atau pemberitaan yang tidak valid mengenai anggaran dalam pencairan," harap Ichwan.

DIPA Pendidikan termasuk yang terbesar dari DIPA yang lain, sebesar 83 % diperuntukan untuk membiayai Pendidikan seperti BOS, BSM, Sertifikasi maupun Tunjangan  lain. "Pastinya pemerintah akan berusaha untuk menganggarkan yang terhutang,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan menyampaikan data yang akurat mempunyai banyak manfaat untuk mendukung perencanaan program Pendis. "Karena perencanaan yang baik memerlukan dukungan ketersediaan data yang baik,” kata Hambali.

Lanjut Hambali, sebagai pengolah data, guru harus tertib administrasi dan memahami aturan yang ada. Komunikasi yang baik antar semua pihak juga menjadi penentu pengolahan data berjalan dengan baik. "Semua kebijakan bisa berjalan dengan baik jika ada data informasi yang akurat dan relevan,” imbuhnya.

Operator Emis mempunyai tugas yang sangat penting, benar-tidaknya pekerjaan operator EMIS akan menentukan benar tidaknya pendataan di Madarasah. Kemudian data yang diinput operator EMIS harus data yang benar-benar akurat, karena akan sangat menentukan proses kegiatan-kegiatan di madrasah, seperti halnya untuk pencairan BOS, BSM, tunjangan-tunjangan, sarpras dan sebagainya.

“Tidak akan ada kebijakan Pendidikan Islam yang tepat sasaran tanpa didukung dengan data yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Dirjen Pendis bisa mengalokasikan dana BOS, BSM, maupun TPG dan TF berdasarkan data EMIS,” pungkasnya. (bd/gt)