Kakankemenag Kudus dan Bupati Kudus Lepas Kirab Bwee Gee Dengan Liong

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Namo Buddhaya, Kudus – Jelang perayaan Imlek 2568/2018, 16 Februari nanti, TITD HOK HIEN BIO KUDUS, melaksanakan Kirab Budaya (Bwee Gee) Minggu (28/1). Kirab Bwee Gee kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kemarin dihadiri pejabat dan mantan atlet internasional. Diantaranya Bupati Kudus Musthofa, Kepala Kantor Kemenag Kudus Noor Badi, Kapolres AKBP Agusman Gurning, Dandim Kudus Letkol Inf. Sentot Dwi Purnomo, Anggota DPRD Kudus Ngateman, Sekda Kudus Noor Yasin serta para pejabat SKPD lainnya dan Crish John.

Ketua Panitia Ay Ling menjelaskan, kegiatan Kirab Budaya atau dalam bahasa Cina lebih dikenal sebagai Kirab Ritual Bwee Gee 2018 adalah perwujudan ungkapan rasa terimakasih kepada Dewa Bhumi (Kong Co Hok Tek Tjeng Sien) atas keberhasilan kita semua khususnya warga Kudus dalam bekerja selama satu tahun ini telah mendapatkan hasil/rejeki yang melimpah, diberikan kesehatan dan keselamatan. Tujuannya agar lebih mempererat tali persaudaraan dan jalinan kasih dengan mengajak sesama khususnya masyarakat Cina untuk pelestarian budaya  Cina. Dengan harapan generasi muda Cina tidak hanya ingat dan tahu Bwee Gee ini tetapi turut serta menjaga dan melestarikan kebudayaan Cina agar tetap lestari di muka bumi ini di Negara Indonesia tercinta ini,  katanya seraya mengungkapkan bahwa TITD HOK HIEN BIO pelopor pertama kali pelaksanaan Bwee Gee ini sejak tahun 2004 sampai sekarang dan rutin dilaksanakan setiap tahunnya di Kudus.

Peserta Kirab Ritual Bwee Gee 2018 terdiri dari 26 TITD, Cetya  dan Vihara se Jawa Bali dan Sulawesi, yaitu dari TITD Kudus, Manado, Jakarta, Denpasar, Indramayu, Cirebon, Gresik, Surabaya, Bojonegoro, Ambarawa, Semarang, Klaten, Gresik, Malang dan umat Buddha TITD dari Malaysia. Jumlah peserta yang hadir ± 1000 orang dengan membawa YM. Kongco dari masing-masing TITD yaitu YM.Kongco Hok Tek Tjeng Sien (Dewa Bhumi), YM. Makco Kwan Im Phu Sha, YM. Kongco Kwan Tek Koen (Dewa Perang) dll dengan dimeriahkan oleh Liong dan Barongsai dari Satya Dharma Kudus. Bupati Kudus Musthofa dalam sambutannya mengatakan Kirab Ritual Bwee Gee ini tidak hanya milik orang klenteng orang Tionghoa saja tetapi juga milik rakyat Kudus rakyat Indonesia dan kedepannya diharapkan acaranya lebih banyak melibatkan orang Kudus dari berbagai unsure dan lapisan sebagai peserta kirab tidak hanya sebagai penonton tetapi ikut serta berperan aktif guna kesuksesan acara kirab budaya Bwee Gee ini. Harapan saya generasi muda dari berbagai suku agama ras bisa bersatu padu dalam kreativitas kesenian sehingga dapat melakukan show bersama untuk membuktikan bahwa kerjasama yang baik dapat mengalahkan sekat-sekat yang biasa terjadi di masyarakat, karena pada dasarnya toleransi antar umat beragama itu penting menuju keharmonisan Indonesia Jaya. Menurutnya, budaya seperti ini harus terus dilestarikan dan dihormati. Setelah itu Bupati didaulat melepas peserta kirab Bwee Gee bersama Kepala Kemenag Kudus tapi menunggu ritual sembahyang selesai. Kepala Kemenag Kudus Noor Badi mengaku, ini adalah kali pertama menyaksikan ritual warga Tionghoa dan ikut melepas Kirab Bwee Gee Kudus. “Saya menghadiri memenuhi undangan dan beragam budaya banyak macamnya. Kalau ada muslim masuk ke klenteng bukan berarti ikut ritul, hanya sekedar menyaksikan dan ada yang unik serta menghibur” terangnya.

Pemimpin ritual Liong Kuo Tjun mengatakan, rasa terimakasih kepada Dewa Bhumi yang dilaksanakan di Kudus kali ini merupakan awal dari rangkaian menyambut Imlek Jumat mendatang. Setelah kirab Bwee Gee ada kegiatan lainnya, seperti bersih-bersih klenteng dan lainnya. Kirab diberangkatkan sekitar pukul 10.00. sebelum kirab diselingi atraksi liong dan barongsai. Perwakilan peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan Malaysia ikut berkeliling kota Kudus mereka mengirab para Dewa.

Ketua Panitia juga berharap kegiatan Kirab Ritual Bwee Gee yang dilaksanakan setiap bulan 12 kalender Cina tanggal 15 ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dan daerah (Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus) untuk dapat mengalokasikan anggaran baik dari APBN dan APBD guna mensukseskan kegiatan ini sehingga dapat mengundang peserta kirab lebih banyak lagi dari seluruh Indonesia dan Negara tetangga lainnya tidak hanya terbatas dari pulau Jawa, Bali, Sulawesi dan Malaysia saja dan acaranya juga bisa lebih meriah lagi. Semoga Kirab Ritual Bwee Gee kali ini bisa menghibur masyarakat Kudus dan sekitarnya sebagai tujuan dapat menyatukan keanekaragaman ini menjadi lebih berwarna, lebih menjaga keberagaman menjadi lebih bermakna menuju NKRI satu, karena kegiatan Kirab Ritual Bwee Gee ini warga Kudus tidak hanya menikmati saja tetapi juga ikut memiliki dan melestarikannya.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta, Semoga Semua Makhluk Berbahagia.

Regards,(Penyuluh Agama Buddha Kemenag Kudus/bd)