Pelunasan BPIH 2018 Karanganyar 100%, 3 Orang Mengundurkan Diri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar –  Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) Tahap Pertama Tahun 2018 di Kabupaten Karanganyar yang berakhir pada hari ini, Jum’at, 4 Mei 2018 sudah mencapai 100 persen. Dari 552 Calon Jamaah Haji asal Karanganyar yang akan diberangkatkan pada tahun 2018, 449 orang sudah melunasi BPIH dan 3 orang lainnya mengundurkan diri karena beberapa alasan.

Demikian disampaikan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Sunarno di tempat kerjanya. Lebih lanjut Kasi Hajum mengatakan bahwa ketiga orang yang mengundurkan diri tersebut memiliki alasan yang berbeda-beda.

“Tiga calon haji yang mengundurkan diri alasannya berbeda-beda saat dikonfirmasi. Pertama karena masih di luar negeri, yang kedua karena tugas pendidikan dan yang terakhir karena fokus mempersiapkan putranya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” terang Sunarno.

Disampaikannya juga bahwa seluruh calon jamaah haji Karanganyar yang melunasi BPIH sudah lolos tes kesehatan, Istito’ahnya terpenuhi berdasarkan Surat dari Dinas Kesehatan. Jauh hari sebelumnya, ada seorang calon haji Karanganyar yang terpaksa dilarang melunasi BPIH karena permasalahan kesehatan, dimana yang bersangkutan sudah sering melakukan cuci darah. Atas pertimbangan dari Dinkes Kabupaten Karanganyar, yang bersangkutan direkomendasikan untuk tidak berangkat ke tanah suci.

Selanjutnya, Pelunasan BPIH Tahap ke-2 Tahun 2018 akan dimulai pada tanggal 16 – 25 Mei 2018. Pelunasan BPIH tahap ke-2 itu mengakomodir kuota sisa Provinsi Jawa Tengah tahun 2018, yang mana diperuntukkan bagi Calon Jamaah Haji Lansia, Penggabungan Suami-Istri/Mahram terpisah tahun serta cadangan 5 persen.

“Ada sisa kuota haji 1077 se Provinsi Jawa Tengah berdasarkan data dari Siskohat. Sisa kuota tersebut nantinya akan dibagi se provinsi Jawa Tengah berdasarkan nomor porsinya. Setelah didapat nomor porsinya, selanjutnya baru dibagi lagi berdasarkan kelompok lansia, penggabungan mahram terpisah tahun serta cadangan 5 persen, ” jelas Sunarno. (ida-hd/wul)