Ramadan, Momentum Perbaikan Diri ASN Kemenag

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Bulan suci Ramadan banyak dijadikan momentum untuk memperbaiki banyak hal, tidak terkecuali bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kankemenag Kabupaten Karanganyar. Hal ini diungkapkan Kepala Kemenag Karanganyar, H. Musta’in Ahmad saat membuka kegiatan Ramadhan bagi ASN Kemenag di Aula Kantor, (17/05).

“Saya ingatkan bahwa Ramadan ini adalah bulan barokah. Keberkahan yang ada ini semestinya membuat kita lebih bersemangat. Jadi waktu yang ada ini kita gunakan sebaik-baiknya,” ucap Musta’in.

Lebih lanjut Kepala Kemenag mengatakan bahwa langkah konkrit untuk menggapai keberkahan Ramadan ini adalah dengan melakukan perbaikan diri, dan Kemenag Karanganyar sudah membuat program bagi ASN nya untuk mengikuti kegiatan tadarus bersama dan pengajian mulai hari Senin – Jum’at mulai pukul 08.00 – 09.00 WIB.

“Hari Senin-Jumat jam 8 – jam 9 golek ganjaran. Senin – Rabu kita itikaf di masjid.  Mumpung itikaf ini dapat pahala. Kadang itikaf di jam kerja ini menjadi dosa, yang seharusnya Jam 8 diminta kerja malah itikaf, ini kan tidak benar. Dan karena ini perintah dinas maka ini bisa menjadi/mendapatkan pahala,” jelas Musta’in.

Untuk itu, Kepala Kemenag menghimbau kepada Kasubbag/ Kasi dan Penyelenggara untuk memperhatikan staff nya masing-masing dalam mengikuti kegiatan ini. Di akhir sambutannya, Kepala Kemenag mengatakan bahwa program yang direncanakan ini juga sesuai dengan agenda pemerintah, yaitu memperbaiki diri melalui program Ramadan.

“Saya berharap kita memotivasi diri kita masing-masing, keluarga dan lingkungan kita agar apa yang menjadi program pemerintah untuk memperbaiki diri kita melalui program ramadan ini dapat berjalan dengan baik.” tutupnya.

Sementara itu, K.H. Damsiri yang menjadi mubaligh dalam pengajian Kamis pertama di Bulan Suci Ramadan mengatakan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melantunkan doa. Menurut Sabda Nabi, orang yang sedang berpuasa merupakan salah satu dari ketiga orang yang doanya tidak tertolak.

“Ada tiga doa yang tidak tertolak, yaitu do’a orang puasa, do’a orang yang dianiaya, dan do’a orang dalam perjalanan (musyafir). Dan Allah sangat senang jika hambanya meminta,” jelas KH. Damsiri.

Mubaligh yang pernah menjabat sebagai Kasubsi di Kemenag ini juga menceritakan tentang banyak kisah-kisah hikmah, mulai dari pengalaman pribadinya, kisah Rasul dan Sahabat, hingga kisah Imam-imam besar dalam Agama Islam. (ida-hd/Wul)