44 Guru SD Ikuti Workshop Penilaian Kurikulum PAI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus – Dalam rangka meningkatkan kemajuan belajar peserta didik pada tingkat Sekolah Dasar (SD) diperlukan pembelajaran secara rutin, efektif dan efesien diberbagai komponen pembelajaran. Oleh karena itu  kepada guru Sekolah Dasar (SD)  perlu mengikuti Workshop Penilaian Kurikulum PAI, karena dengan mengikuti kegiatan ini dapat memperoleh ketrampilan baru pada Kurtilas  dan dapat memiliki kompetensi dalam menyusun RPP serta dapat memahami model model pembelajaran. Demikain disampaikan oleh Kasi PAIS (Pendidikan Agama Islam)  Kemenag HM. Kafit pada Workshop Penilaian Kurikulum PAI pada Sekolah Dasar ( SD ) se Kabupaten Kudus yang diikuti sebanyak 44 guru SD  di Hotel Proliman Kudus, ( 19/7)

Ka KanKemenag Kab. Kudus, Noor Badi dalam sambutanya sekaligus membuka acara mayampaikan bahwa kemajemukan siswa bisa dipengaruhi oleh lingkungan , baik karena  faham maupun  organisasi . Untuk itu seorang guru dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik harus mampu melihat kondisi siswa masing masing. Dengan demikian maka pembelajaran PAI di sekolah akan semakin bermutu dan bagi  guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkatkan kompetensi dan kinerjanya secara terukur dan sistematis.

Ke depan madrasah harus lebih bisa berkembang yaitu bisa  menghadapi situasi pendidikan yang akan datang . Oleh karena itu Kemenag selalu mendukung guru guru  PAI baik yang ada di SD, SMP dan SMA.

 Menurut UU No 20 tahun 2003 pemerintah memberikan pelayanan pendidikan agama sesuai  yang dipeluk  oleh peserta didik. Jadi hak hak para peserta didik salah satunya adalah  menerima pendidikan agama sesuai agama yang dianut. Maka pemerintah dalam hal ini berkewajiban menyediakan guru guru pendidikan agama  yaitu guru agama islam, katolik , hindu dan budha.

Ditambahkan beliau kurikulum itu muncul dilandasi dengan kondisi masyarakat yaitu : Penguatan karakter peserta didik, ketrampilan dan mempunyai semangat belajar , semangat berkomonikasi dengan orang lain termasuk spiritual. Spiritual tidak bisa lepas dari karakter. Karena kalau karakter seseorang tidak didasari dengan spiritual yang tinggi akan menjadi karakter yang keras ( karakter yang tidak sesuai dengan ketentuan).

Selesai sambutan beliau memberikan   materi dengan  judul  “ Kebijakan Kemenag Dalam Perspektif Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran”. Dan dilanjutkan dengan pemateri lainya yaitu dari Pengawas PAI Tk.SD Ahmad Zaeni, dengan materi “ Metode dan Modul Pembelajaran serta langkah langkahnya”. Dari Ketua MGMP SMP Sulichan dengan materi “ Penilaian K13 “. (St. Zul-wwk/bd).