Batu Pertama RKB MIN 6 Sukoharjo

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sukoharjo –  Madrasah Ibtidaiyah Negeri Enam (MIN 6) Sukoharjo, sebuah madrasah dibawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Sukoharjo yang terletak di Desa Nglawu RT. 03/02 Telukan Grogol Sukoharjo, merupakan satu dari dua madrasah di Jawa Tengah yang proposalnya terpilih untuk mendapatkan dana SBSN dari pemerintah.

“Se-Indonesia  yang mendapatkan sumber pendanaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hanya 32 Madrasah yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, yang terbanyak Madrasah Aliyah Insan Cendikia. Se-Jateng hanya lima termasuk diantaranya MIN 6 Sukoharjo dan MIN Purwokerto,” terang Warsito Kepala MIN 6 Sukoharjo ketika memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) yang dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Sukoharjo, Kasi Penddikan Madrasah, Pengawas Madrasah, Kepala MIN se-Kabupaten Sukoharjo,Pengurus Komite dan Guru MIN 6 Sukoharjo, Tokoh masyarakat dan Kepala Desa Telukan beserta jajarannya, di halaman MIN 6 Sukoharjo pada Senin (23/07).

Banyak prestasi yang telah ditorehkan oleh MIN 6 Sukoharjo, perwakilannya selalu aktif mengisi deretan nama peserta di berbagai perlombaan dan tak jarang selalu pulang dengan membawa gelar juara. Prestasi seperti inilah yang lambat laun menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar untuk tidak ragu-ragu lagi menyekolahkan anak-anaknya di Madrasah yang dipimpin oleh Warsito tersebut.

Sebagaimana diakui oleh Warsito, pertama kali berdiri di tahun 2011, Madrasah yang dulunya dikenal dengan nama MIN Nglawu ini hanya memiliki peserta didik dari kelas satu hingga kelas enam keseluruhannya berjumlah 80 peserta didik. Namun demikian dia beserta jajarannya tetap semangat dan optimis untuk dapat meraih simpati masyarakat agar mau memilih MIN Nglawu sebagai tempat bagi anaknya untuk menimba ilmu. Mulai dari memperkenalkan MIN Nglawu di pengajian-pengajian, mendatangi RA/BA, mendatangi Masjid-masjid bahkan mendatangi tokoh-tokoh masyarakat hanya untuk sekedar menjelaskan ataupun mendapatkan dukungannya.

Akhirnya doa dan perjuangan mereka pun berbuah manis, jumlah peserta didik naik drastis, dalam kurun waktu dari 2011-2013 MIN Nglawu mencatat jumlah peserta didik naik secara signifikan.” Dari 87 siswa, bertambah menjadi 500 menjadi 779 terakhir 976 siswa dan kini ada lebih dari 1000 siswa yang sekolah disini,” bangga Warsito. ”Semakin hari sekarang Madrasah ibtidaiyah bukan lagi menjadi pilihan yang kedua melainkan menjadi pilihan yang pertama,” imbuh warsito penuh semangat.

Membludaknya jumlah peserta didik tidak sebanding dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MIN Nglawu, proses Kegiatan belajar Mengajar(KBM) terpaksa dilaksanakan di serambi Masjid, di ruangan Masjid, bahkan ada yang dititipkan dirumah-rumah warga sekitar Madrasah.

Hal tersebut juga diamini oleh Kakankemenag Kabupaten Sukoharjo Ihsan Muhadi, yang diundang untuk meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya Pembangunan RKB tersebut, menurut Ihsan dahulu kampus MIN Nglawu sangatlah terbatas. Padahal menurut dia, suksesnya pendidikan bukan hanya terletak pada sistem pembelajaran saja, akan tetapi diantara lancar dan suksesnya pendidikan itu karena ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadahi.

”Lebih menunjang kelancaran proses belajar mengajar, anak-anak lebih nyaman guru-guru lebih optimal dalam mengajar membimbing dan mengajar” terangnya.

MIN Nglawu tengah bermetamorfosa bukan hanya namanya saja yang berubah menjadi MIN 6 Sukoharjo, akan tetapi metamorfosa itu pun terjadi pada sarana dan prasarana pembelajarannya. Kini berjuta harapan dan impian tengah disemai oleh khususnya Warsito beserta jajaran dan anak didiknya dan masyarakat sekitar pada umumnya, seiring dengan dibangunnya RKB berlantai dua yang terbagi menjadi 12 ruang kelas dan dibiayai oleh DIPA 2018 Kankemenag Kabupaten Sukoharjo.(Djp/Wul)