Pengelola Data PAI Harus Aktif Update Data EMIS

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Selama ini administrasi lembaga pendidikan pondok pesantren masih dianggap tradisional, baik dari segi manajemen pengolaan data maupun kegiatan administrasi lainnya. Berkaitan hal tersebut, Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD. Pontren) pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan menggelar sosialisasi penguatan data lembaga pendidikan keagamaan yang dilaksanakan di Hotel Master Kryad Purwodadi, Kamis (18/10).

Kasi PD. Pontren Rois Kamdhani melaporkan, kegiatan sosialisasi penguatan data lembaga pendidikan keagaam ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari pimpinan dan operator EMIS Pontren.

Rois mengharapkan agar seluruh peserta dapat memahami seluruh materi yang disampaikan, terlebih materi tentang penginputan data EMIS untuk pontren yang banyak mengalami perubahan di beberapa kolomnya.

“Formulir EMIS agar diisi secara real dan uptodate sesuai dengan permintaan dan dapat dikumpulkan sesuai dengan waktu yang ditentukan,” ucap Rois.

Kepala Kankemenag Kab. Grobogan Hidayat Maskur mengatakan, data EMIS merupakan hal yang penting dalam pengelolaan dan perencanaan dalam pengambilan kebijakan untuk perkembangan secara up to date lembaga keagamaan khususnya pada pondok pesantren.

“Penghimpunan dan akurasi data serta informasi sangat penting, guna menentukan kebijakan yang akan diambil pemerintah, sehingga diharapkan semua pendidikan Agama Islam aktif dalam mengisi data EMIS,” kata Kepala Kemenag

Data EMIS merupakan sistem manajemen data yang akurat dalam mengembangkan pendidikan informal yang mempunyai porsi sama dengan pendidikan formal, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran para stakeholder lembaga keagamaan akan pentingnya data keagamaan.

“Eksistensi Pondok Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan keagamaan tertua dinegara kita, tentu tidak bisa diremehkan dalam mengelola pendidikan informal. Pendidikan Pontren, Madrasah Diniyah dan lembaga pendidikan TPQ dalam meningkatkan kualitas pembangunan akhlak di masyarakat,” jelasnya.

Lembaga-lembaga pendidikan ini telah banyak memberikan kontribusi dalam membentuk karakter maupun perilaku masyarakat menjadi lebih Islami. Menyadari hal tersebut Pemeritah melalui Kementerian Agama memberikan perhatian yang serius terhadap kemajuan lembaga pendidikan tersebut dengan menyalurkan bantuan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan keagamaan.

“Untuk menjawab tantangan tersebut maka diperlukan keakuratan data pada aplikasi Emis yang memberikan data yang uptodate tentang informasi kelembagaan pada pendidikan keagaamaan sehingga membantu dalam pengambilan kebijakan dalam penyusunan anggaran pendidikan tepat sasaran,” pungkasnya.(bd/gt)