Sebanyak 1500 Lebih Siswa SD Ikuti Lomba MAPSI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang – Prestasi penting, tapi perilaku akhlaqul karimah dari para pemenang jauh lebih penting maka, siapapun yang juara tunjukan prestasimu, namun jangan meninggalkan perilaku karakter akhlaqul karimah sebagai budi pekerti yang luhur dan contoh bagi yang belum mendapatkan juara atau prestasi, demikian disampaikan Bupati Wihaji dalam pembukaan lomba MAPSI (Mata Pelajaran Seni Islam) SD ke-21 di SMP Negeri 2 Subah pada Rabu,(17/10).

Kasi Pais Kemenag Kab. Batang secara terpisah mengatakan bahwa acara tersebut penting karena ajang ini merupakan salah satu pembinaan yang berkelanjutan pada para siswa oleh semua pihak terutama oleh Guru Pendidikan Agama Islam sebagai pelatih langsung bahkan waktunya  disediakan secara khusus karena menghadapi MAPSI tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“Acara ini penting karena merupakan salah satu pembinaan yang berkelanjutan pada para siswa oleh semua pihak terutama oleh Guru Pendidikan Agama Islam sebagai pelatih langsung bahkan waktunya disediakan secara khusus karena menghadapi MAPSI tingkat Provinsi Jawa Tengah”, katanya.

Sementara itu Bupati Batang Wihaji dalam sambutan pembukaanya menyampaikan rasa gembira dan salut atas penyelenggaraan kegiatan itu. Dia berpesan bahwa prestasi ataupun juara merupakan fastabiqul khoirot yang baik untuk ditanamkan pada seluruh siswa namun ada yang lebih penting dari sekedar juara yaitu perilaku akhlaqul karimah dan budi pekerti luhur dari para pemenang.

“Ada 4 hal yang harus digaris bawahi dari pelaksanaan  MAPSI SD tahun ini, yaitu (1) ajang adu prestasi jelas fastabiqul khoirot, ini sangat perlu ditanamkan pada anak didik apalagi abad milineal seperti era digital sekarang. (2) prestasi penting, tapi perilaku akhlaqul karimah dari para pemenang jauh lebih penting maka, siapapun yang juara tunjukan prestasimu, namun jangan meninggalkan perilaku karakter akhlaqul karimah sebagai budi pekerti yang luhur dan contoh bagi yang belum mendapatkan juara atau prestasi.(3) untuk diperhatikan betul bahwa kemenangan MAPSI ditingkat Kabupaten ini tidak berhenti, namun harus bersiap diri untuk mampu meraih di tingkat provinsi maka semangat belajar, berlatih disertai doa jangan ditinggalkan.(4) dalam menentukan siapa yang juara, siapa saja yang berkompeten diajang ini harus objektif lebih-lebih seorang juri . Subyektifitas tidak membawa keberhasilan pada prestasi jenjang ditingkat provinsi Jawa Tengah”, tegasnya.

Selain itu Wihaji juga menyatakan bahwa dalam menghadapi abad milineal ini pemakaian IT (HP) memang perlu, namun harus disertai pengawasan dari orang tua, guru maupun pengawas pendidikan. Bila tidak dikontrol anak didik kita bisa terjerumus pada yang tidak diinginkan karena dampak negatif dari HP itu. Maka aturan formal kapan mematikan HP untuk semua sangat perlu diperhatikan atau mungkin perlu diperdalam supaya anak-anak kita lebih bisa berkosentrasi pada belajar dan belajar.

“Di abad milineal ini pemakaian IT (HP) memang perlu, namun harus disertai pengawasan dari orang tua, guru maupun pengawas pendidikan. Bila tidak dikontrol anak didik kita bisa terjerumus pada yang tidak diinginkan karena pengaruh negatif dari HP itu. Maka aturan formal kapan mematikan HP untuk semua sangat perlu diperhatikan atau mungkin perlu diperdalam supaya anak-anak kita lebih bisa berkosentrasi pada belajar dan belajar”, lanjutnya.

Sedangkan Kepala Disdikbud Kabupaten Batang M. Taufiq dalam sambutanya menyampaikan tujuan dari kegiatan MAPSI ini adalah disamping melatih keterampilan keagamaan pada siswa juga sebagai tolak ukur penerapan kurikulum muatan lokal seperti Baca Tulis Al Qur’an. Momen ini sangat tepat bagi anak-anak untuk menghadapi era Milenial, maka diharapkan anak-anak kita harus bisa menerapkan keterampilan agama pada kehidupan sehari-hari.

“Tujuan dari kegiatan MAPSI ini adalah disamping melatih keterampilan keagamaan pada siswa juga sebagai tolak ukur penerapan kurikulum muatan lokal seperti Baca Tulis Al Qur’an, maka momen ini sangat tepat bagi anak-anak untuk menghadapi era milenial, maka diharapkan anak-anak kita harus bisa menerapkan keterampilan agama pada kehidupan sehari-hari”, katanya.

Lomba MAPSI SD tahun ini merupakan diikuti oleh kurang lebih 1500 siswa SD se kabupaten Batang yang akan memperebutkan kejuaran yang meliputi cabang tartil Al Qur’an, tahfidz Alqur’an, kaligrafi, khitobah, LCCT, LKTI, rebana, adzan iqomat, gerakan bacaan sholat fardlu dan lain-lain.(Zy/rf)