Bimbingan Pra Nikah Usia Sekolah Siapkan Generasi Moderat Berkualitas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang – KUA Kecamatan Batang mengadakan kegiatan Bimbingan Pra Nikah Remaja Usia Sekolah (BRUS) Mandiri di MAN Batang pada Senin (28/08). Kegiatan perdana ini digelar setelah penandatanganan kerjasama antara KUA Kecamatan Batang dan MAN Batang.

Kepala KUA Kecamatan Batang, Ali Fatkhur menyampaikan bahwa usia remaja akan banyak menyerap pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal dalam kehidupannya.

“KUA sebagai bagian dari Kementerian Agama juga memiliki kewajiban untuk menyiapkan para generasi muda baik secara mental maupun pengetahuan dalam menyongsong kehidupan berumah tangga,” jelas Ali Fatkhur.

Dia juga menegaskan bahwa kegiatan Bimbingan Pra Nikah Remaja Usia Sekolah (BRUS) ini sangat special karena menurutnya ini digelar secara mandiri.

“ Kegiatan sejenis di seluruh KUA Kecamatan sudah biasa dilakukan, namun kali ini di KUA Kecamatan Batang cukup special, karena selain merupakan program penting kegiatan itu diselanggarakan secara mandiri,” tegasnya.

Sementara itu para Penyuluh Agama Islam berkesempatan untuk memberikan pembekalan kepada siswa kelas XII IPS 2. Para siswa antusias menyimak materi yang disampaikan mengenai Generasi Qur’ani dan Moderasi Beragama.

Slamet Hasanudin menyebutkan bahwa remaja hendaknya mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan, namun sebelumnya harus memahami potensi dalam diri agar bisa memimpin diri sendiri.

“Para siswa harus meneladani akhlak perilaku Rasulullah SAW, belajar dari kisah dan sejarah para nabi agar bisa menjadi pemimpin yang baik,” jelas Slamet Hasanudin.

Pada sesi diskusi para siswa berinteraksi secara bebas, sehingga semua siswa berkesempatan untuk menyampaikan pendapatnya mengenai tantangan dan usaha untuk mengatasi permasalahan remaja saat ini.

“Tawuran, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba merupakan beberapa contoh tantangan remaja yang harus diatasi. Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan mengikuti kegiatan positif, tekun melaksanakan ibadah, dan memperbaiki komunikasi dengan orang tua,” ujar Rijalu Owen Nugraha salah satu siswa.

Selain itu moderasi beragama sebagai salah satu program prioritas Kementerian Agama juga harus disosialisasikan untuk menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan atas nama agama.

Sebagai penutup, para siswa diajak yel-yel bersama untuk membangkitkan semangat menjadi generasi moderat dan berkualitas. (Syifagesti/Zy_humas/rf)