Ponpes Al-Inaaroh Batang Gelar Forum Diskusi Penguatan Bahasa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang (Humas) – Pondok pesantren Al-Inaaroh Batang melalui Pusat Studi Masa Depan Al-Inaaroh (Center of Al-Inaaroh Future Studies CAFS)  menggelar kegiatan forum diskusi eksklusif dengan tema Peningkatan Kapasitas Pendidikan melalui Program Inovasi, Bahasa dan Akselerasi (Elevating Education Capacity through Innovation, Language and Acceleration Programs) di ballroom pondok pada Sabtu (23/09/2023).

Acara ini bertujuan untuk menyesuaikan kondisi zaman dimana anak-anak muda telah memasuki ruang lingkup Interconnection World, yaitu dunia yang menghadirkan kesadaran tentang pentingnya belajar merdeka yang membebaskan seseorang untuk melanglang buana bersekolah ke manapun yang mereka inginkan. Hal ini selaras dengan visi CAFS untuk menjadi lembaga terdepan (Latecomer) yayasan Abah Luthfi dalam mencetak profesional unggul diberbagai bidang strategis di level nasional maupun global.

Direktur CAFS, Afifudin Alfarisi menjelaskan dalam rangka mewujudkan visi besarnya dia berusaha melakukan inovasi, membuat pola kreatifitas berbasis budaya dan kreasi memunculkan aneka cara kerja baru untuk pengembangan organisasi. Hal ini sebagai upaya menciptakan ruang baru dimasa depan yang penuh tantangan namun berpeluang menang.

“Cara kerja baru untuk pengembangan organisasi agar semakin efisien,efektif dan produktif,” kata Afifudin Alfarisi.

 

Sementara itu menurut Etika salah satu panitia menerangkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan kerjasama kolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah, perguruan tinggi, komunitas, maupun organisasi lainnya agar forum ini menjadi pembuka poin kerja sama untuk mewadahi mimpi-mimpi ambisius seseorang untuk menerbangkan sayap pendidikan tinggi hingga ke luar negeri.

“Forum ini menawarkan berbagai bentuk program kerja sama akademis yang fokus utamanya memberikan pelajaran bahasa serta layanan mentoring pendidikan untuk mempersiapkan para siswa menghadapi peluang studi global,” jelas Etika.

Dia juga menegaskan acara ini akan mendatangkan lima ekspertis yang akan menjadi pemantik diskusi yaitu Muhammad Saiful Mujab in Theology & Religious Studies, Deakin University Australia, Debora Egha Skinna in English Literature, State University of Semarang, Eri Susilowati In Center for Religions and Cross-cultural Studies (CRCS), University of Gadjah Mada – LPDP Awardee Scholarship, Nurul Udzhma Tastia – Visiting Fellow Researcher in University of Vienna, Austria, dan M Mutawakkil Allah K Master in Quranic Studies & Tafseer, State Islamic University of Walisongo Semarang serta melibatkan lebih dari 25 organisasi/instansi, komunitas anak muda dan santri yang akan datang meramaikan forum eksklusif tersebut. ( Etika/Febi/Zy_humas/bel)