081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Desy Duta GTK Tingkat Nasional dari Kankemenag Sukoharjo

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

SUKOHARJO – Nama Kabupaten Sukoharjo khususnya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo kembali harum dengan berhasilnya salah satu Kepala Raudhatul Athfal (RA) mewakili provinsi Jawa Tengah pada Final Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Tingkat Nasional. Desy Lisnayanti, Kepala RA Zidni ‘Ilma dinyatakan lolos verifikasi administrasi tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan Panitia Tingkat Nasional sehingga berhak untuk maju ke final.

Ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI tersebut dilaksanakan secara bertahap dari tingkat Kabupaten. Puncak perlombaan akan diselenggarakan di Surabaya pada 23-26 November 2018 bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional dan direncanakan dihadiri langsung oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.

Desy, demikian panggilannya, mengaku tidak merasa terbebani dengan berbagai administrasi yang harus dipersiapkan. Baginya administrasi di RA yang dipimpinnya sudah dilaksanakan secara teratur dan dikelola dengan baik. “Saya telah menyiapkan portofolio dan video profil tentang RA kami yang akan dijadikan salah satu unsur penilaian di Surabaya nanti,” paparnya pada Rabu (21/11/2018).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa telah difasilitasi Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah untuk dilatih guru besar dari Unnes dan IAIN Walisongo Semarang. Tiga instruktur tersebut melaksanakan pembinaan dengan tatap muka dan secara online. “Berbagai arahan dan masukan dari para profesor menjadikan saya semakin percaya diri menyiapkan segala sesuatu untuk maju final,” imbuh Desy.

Sementara itu di tempat terspisah, Kepala Kankemenag Kabupaten Sukoharjo, Ihsan Muhadi, ketika dihubungi mengapresiasi adanya guru di jajarannya masuk lomba prestasi RA untuk tingkat nasional. Menurutnya, karya guru tidak hanya pada teori tetapi dalam praktik kegiatan belajar mengajar penuh dengan kesungguhan, kesabaran, keuletan serta diiringi motivasi semangat berbagi kasih kepada sesama.

“Sebagai tempat pembelajaran inklusi seperti di RA Zindi ‘Ilma tentunya membutuhkan kesabaran dan kesungguhan yang sangat besar. Saya turut berdoa semoga Bu Desi sukses dalam ajang lomba dan insyaAllah akan membawa kemanfaatan bagi anak-anak semua,” ujar Ihsan Muhadi.

Masih menurut Ihsan Muhadi, prestasi Desy Lisnayanti harus menjadi pemicu semangat kepada guru lainnya untuk bisa berprestasi khususnya meningkatkan etos kerja yang professional. “Momentum hari guru tahun ini harus bisa digunakan seluruh guru khususnya di bawah naungan Kementerian Agama untuk meningkatkan kinerjanya sehingga mencetak siswa yang berprestasi tinggi sekaligus berakhlakul karimah,” tandas Kakankemenag. (Pry/Djp/bd)