081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Pembinaan ASN Kemenag

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus –  Pembinaan mental moral Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkam dari pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM). Program pembinaan mental bagi ASN, karena fungsinya yang sentral dalam arti yang sangat menentukan ini  dapat menciptakan pribadi pribadi  ASN Kemenag yang taat beragama dan dapat mendorong semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN .

Agenda pembinaan ASN  pada  Kantor Kementerian Agama Kabupaten  Kudus yang  dilaksanakan setiap hari selasa di Mushola  Kemenag  ini mendapat apresiasi positif dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Noor Badi  dan seluruh ASN .Karena dengan agenda ini kita dapat berkumpul sesaat untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan mempererat tali silaturahmi.

Di zaman kemajuan digital dan maraknya media sosial,  ASN harus mampu beradaptasi. Oleh karena itu agenda ini sangat penting untuk diikuti  sehingga dapat  menambah wawasan dan edukasi kita bersama.  Agenda ini diisi penyampaian materi yang sudah dijadwalkan oleh Seksi Bimas Islam dengan pemateri dari Kepala Kantor, para Kasi. Kepala KUA dan Pengawas .

Topik bahasan untuk minggu ini Selasa , 6 November 2018  disampaikan olek Suhadi selaku Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kudus. Beliau menyampaikan materi tentang  “kabahagiaan yang hakiki. “

Disampaikanya bahwa ada tiga tabiat yang bisa mengantarkan kita untuk memperoleh kebahagiaan yang hakiki yaitu : 1). Kemampuan kita untuk bersyukur ketika kita mendapat nikmat . 2). Kemampuan kita untuk bersabar ketika kita mendapatkan ujian. 3). Kemampuan kita menyadari dan bertobat ketika kita terlanjur melaksanakan kesalahan. Apabila kita mampu melaksanakan tiga tabiat tersebut hati kita akan terasa tenang , tidak gelisah dan resah. Dikatakan pula oleh beliau bahwa ada beberapa indikator yang kita penuhi dalam bersyukur diantaranya yaitu kita mengakui bahwa anugerah apapun yang bersifat menyenangkan sepenuh hati kita akui bahwa itu adalah dari Allah SWT bukan dari kecerdasan kita. Ketika itu yang kita rasakan maka kita akan jauh dari sifat sombong dan congkak. Indikator yang lainya yaitu kita senantiasa menyebut nikmat itu bukan kontek pamer tetapi kita senantiasa berfikr yang positif terhadap apa yang kita terima . Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah kita akan kembali. (St. Zul/wwk/bd)