Penyuluh Agama Harus Mampu Berinteraksi Dan Memiliki Integritas Yang Tinggi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus – Secara umum tugas penyuluh agama adalah melaksanakan dan mengembangkan kegiatan bimbingan penyuluhan agama dan mensukseskan program program pembangunan melalui bahasa agama . Penyuluh agama mempunyai peranan sebagai panutan dan sebagai penyambung tugas pemerintah.

 Penyuluh agama adalah ujung tombak yang berperan dalam upaya membimbing masyarakat memahami ajaran agama, dan mengamalkanya secara berkualitas. Mengingat pentingnya fungsi penyuluh di masyarakat tersebut , Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus melalui seksi Bimas Islam menyelenggarakan pembinaan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam , diikuti sebanyak 83 peserta dari unsur 11 Penyuluh PNS dan 72 penyuluh Non PNS bertempat di Koperasi Al Iklas Kemenag (26/11)

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Noor Badi dalam sambutanya sekaligus membuka acara secara resmimengatakan , sekarang keberadaan penyuluh agama sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat saat ini kadang dibingungkan oleh adanya model model baru yang tanpa menggunakan sumber dari ilmu guru gurunya , mengambil dasar Al-Qur’an tanpa melihat sumber hukum lainya menjadikan orang sepotong potong dalam memahami Al-qur’an. Itu membahayakan bagi kita manakala itu diartikan secara leterleg untuk bisa diterapkan di masyarakat.” Fenomena yang ada saat ini banyak orang yang berkelompok mencari jati diri, mendirikan kelompok sendiri yang ajaranya juga kadang kadang tidak sesuai dengan yang telah lama dilaksanakan oleh umat islam di indonesia. Oleh karena itu perlu diantisipasi dengan penguatan kompetensi para penyuluh agama islam “ Tuturnya.

Diakhir sambutanya beliau mengharap agar para penyuluh mempunyai dasar yakni : Memiliki kemampuan intelektual kususnya ilmu agama, memiliki kemampuan berinteraksi sosial dan memiliki integritas yang tinggi yang ditunjukan dengan kesatuan ucapan , pikiran , hati dan tindakan. Disamping itu juga harus lebih intensif dengan stakeholder untuk meningkatkan kwalitas  penyuluh sekaligus mengatasi permasalahan yang dialami oleh umat.

Setelah sambutan dilanjutkan pemberian materi  oleh Plt Bimas Islam  Abdul Jalil dengan judul “ Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam dan dilanjutkan dengan rakor paguyuban penyuluh agama islam yang dipimpin oleh ketua paguyuban Abdul Wahid ( St.Zul/wwk/bd).