ASN Di Kemenag Harus Jadi Perangkai, Penjalin, Dan Perajut Tenun Kebangsaan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang – Seluruh ASN dan jajaran Kementerian Agama haruslah menjadi perangkai, penjalin, dan perajut tenun kebangsaan kita yang bhineka. Kita haruslah menjadi teladan dalam kesederhanaan, kejujuran, dan keikhlasan memberikan amal bakti bagi segenap warga negara tercinta. Dalam tugas sehari-hari, setiap aparatur Kementerian Agama harus mampu menunjukkan nilai kinerja yang baik, kepemimpinan yang amanah, dan memberi kemudahan kepada masyarakat luas, untuk memperoleh akses pelayanan keagamaan secara akuntabel dan berkualitas. Demikian sepenggal sambutan Menteri Agama yang dibacakan oleh Bupati Batang H.Wihaji saat menjadi Pembina upacara HAB ke-73 Kemanag Kab. Batang di halaman MAN Batang pada Kamis (03/01). Hadir dalam upacara tersebut Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang beserta seluruh pejabat, dan seluruh potensi yang ada baik JFT,JFU maupun guru madrasah serta PAI yang  ada di Kab Batang.

Selain membacakan sambutan menteri Agama,  Bupati Batang H. Wihaji menyampaikan ucapan trimakasih yang begitu besar karena seluruh keluarga besar Kemenag Kab. Batang yang telah ikut serta membangun Kab. Batang baik melalui pelayanan Haji, pelayanan KUA maupun madrasah yang tersebar diseluruh wilayah Kab. Batang.

“Selaku kepala Daerah, saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar kemenag kab Batang yang telah nyata-nyata ikut membangun Batang, baik pelayan Haji, pelayanan KUA maupun madrasah-madrasah yang tersebar seluruh wilayah Kab. Batang”, katanya.

Wihaji mengajak agar selaku warga Batang, kemenag juga ikut mensukseskan program-program pemerintah daerah untuk kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Salah satunya adalah bahwa beberapa waktu yang lalu dia mencanagkan Gerakan matikan handphone atau gadget dan televisi saat jam belajar yaitu dari jam 18.00 sampai jam 20.00 . Gerakan ini bukan tanpa sebab dan dasar karena saat ini para siswa, santri bahkan para guru selalu disibukkan dengan alat modernisasi itu, padahal tidak semua yang diakses di alat itu selalu bermanfaat untuknya, namun sebaliknya banyak hal yang akan mempengaruhi kita dalam hal-hal negatif.

“Saya mengajak kepada seluruh keluarga besar kemenag untuk juga ikut mensukseskan program pemerintah daerah secara keseluruhan, diantaranya adalah bahwa beberapa waktu yang lalu saya mencanagkan Gerakan matikan handphone atau gadget dan televisi saat jam belajar yaitu dari jam 18.00 sampai jam 20.00 . Gerakan ini bukan tanpa sebab dan dasar karena saat ini para siswa, santri bahkan para guru selalu disibukkan dengan alat modernisasi itu, padahal tidak semua yang diakses di alat itu selalu bermanfaat untuk kita, namun sebaliknya banyak hal yang akan mempengaruhi kita dalam hal-hal negatif,” ajaknya. (Zy/rf)