Lestarikan Budaya Adiluhung Bangsa Indonesia, Siswa Madrasah Di Latih Membatik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Berita mohon dipublish di web kab/ kota saja, karena tema dan isi materi kurang mengena untuk berita di Kanwil. Mohon maaf & terimakasih.

Wonogiri – Dalam rangka ikut melestarikan budaya adiluhung bangsa Indonesia, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Wonogiri menyelenggarakan kegiatan pelatihan membatik lewat muatan lokal (Mulok) bagi peserta kelas 7b di halaman madrasah setempat, Rabu (06/02).

Seperti di ketahui bahwa batik adalah kerajinan yang punya nilai seni tinggi dan merupakan warisan budaya Indonesia sejak lama. Pesona batik tetap disukai hingga sekarang. Pesona kecantikan dari batik terletak pada banyaknya perubahan dalam corak dan motif yang muncul dalam perbedaan kebudayaan.

Kepala MTsN 4 Wonogiri, Rosyad Affandi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur Jawa dimana batik merupakan pakaian khas orang indonesia yang telah diakui dunia. Selain  batik merupakan budaya adiluhung bangsa yang harus dilestarikan, warisan nenek moyang bangsa Indonesia sejak zaman dulu.

Pembelajaran membatik bagi siswa madrasah ini menurut kepala madrasah, di harapkan  dapat mengetahui nilai-nilai budaya yang diwariskan kepada mereka sebagai generasi bangsa. “Disamping itu membatik dapat membentuk karakter siswa menjadi bertanggungjawab, disiplin, teliti, harmonis, fokus, sabar, tekun dan mengetahui keindahan,” Jelas Rosyad.

Kami berharap kegiatan ini dapat dijadikan siswa untuk menjadi dasar keahlian siswa yang dapat dikembangkan pada jenjang pendidikan selanjutnya bahkan untuk meraih prestasi khususnya pada kejuaraan menggambar atau seni yang lainnya.

“Apalagi batik tulis merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan dalam menumbuhkan pendidikan karakter bagi siswa. Dari membuat pola dengan ketelatenan dan ketekunan, mencanting dengan hati-hati, pewarnaan dengan keuletan, merebus dengan semangat yang tinggi,” ungkapnya.

Penanaman skill ini di harapkan menjadi bekal bagi peserta didik sekaligus memberikan pesan dan kesan bahwa madrasah secara integratif untuk memberikan ketrampilan untuk masa depan anak didiknya. (mursyid-heri)