081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Komunikasi Dan Koordinasi Merupakan Kunci Suksesnya IGRA

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang – Kami  berharap pengurus yang akan terpilih kali ini adalah guru RA yang muda, energik, semangat dan penuh pengabdian kepada Allah SWT serta profesinya, demikian disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Batang. Kudaifah saat membuka musyawarah Daerah (Musda) II Ikatan Guru Raudhatul Atfal (IGRA) Kabupaten Batang di aula Kemenag pada Kaamis ( 28/02) yang lalu. Hadir pada acara itu Pengurus IGRA Provinsi Jawa Tengah, Kasi Pendidikan Madrasah,Pengawas dan seluruh pengurus IGRA tingkat kecamatan se kab. Batang.

Lebih lanjut Kudaifah menyampaikan bahwa IGRA Kabupaten Batang kedepan untuk tidak bosan-bosannya melakukan komunikasi dan koordinasi baik dengan para  pengawas, kasi pendidikan madrasah maupun kepala kantor, agar dalam mengelola organisasi, merencanakan kegiatan maupun melaksanakan programnya dapat terlaksana sesuai target.

“Saya berharap IGRA ke depan untuk tidak bosan-bosannya selalu komunikasi dan  kordinasi baik pada pengawas, Kasi Pendidikan Madrasah maupun Kepala Kantor agar kegiatan organisasinya dapat terlaksana dengan baik”, katanya.

Kudaifah juga menyerukan bahwa kebersamaan dalam organisasi merupakan kunci suksesnya kegiatan, karena segala perbuatan baik yang tidak dilakukan secaraa bersama-sama dan terorganisir akan kalah dan hancur digilas organisasi yang memiliki misi kebatilan namun diorganisir secara rapi dan bersama-sama.

“Saya serukan IGRA harus mengedepankan kebersamaan, karena tanpa itu akan hancur dan digilas oleh organisasi yang memiliki misi kebatilan tapi diorganisir secara rapi,” serunya.

Kasi Pendidikan Madrasah, Subkhi  menyampaikan  bahwa  guru-guru IGRA memiliki tugas yang sangat strategis, karena ibu-ibu sangat menentukan masa depan bangsa. Dia juga menyatakan bahwa masa depan sangat ditentukan oleh penyiapan pendidikan pada masa anak-anak oleh ibu-ibu. Sebagaimana teori tabularasa dimana para ibu merupakan pembuat pola anak, akan dibuat apa anak-anak itu kedepan.

“Seperti  teori tabulasara bahwa Ibu-ibu merupakan pembuat pola terhadap anak-anak, akan dibuat apa anak-anak kedepan, maka ibu lah yang menentukan sekarang, maka tugas para guru RA ini sangat strategis untuk menentukan masa depan bangsa”, katanya.

Sementara itu, Aminudin pengurus IGRA tingkat Provinsi  Jawa Tengah dalam sambutannya menyampaikan manfaat dan fungsi dari IGRA itu. Dia mengatakan  meskipun IGRA adalah organisasi independen, namun dalam kegiatannya harus selalu kordinasi dan komunikasi secara intensif dengan kemenag, karena gurunya IGRA sementara RA nya dibawah pembinaan Kemenag.

“Meskipun kita adalah organisasi independen, namun dalam kegiatannya harus selalu melakukan komunikasi dan kordinasi secara efektif kepada kemenag”, katanya.

Selain itu dia juga menegaskan bahwa IGRA merupakan salah satu tangan panjang dari Kemenag untuk selalu membina guru-guru RA dapat melaksanakan dua tugas yang penting yaitu meningkatkan kompetensi profesional guru RA dan meningkatkan kesejahteraan guru RA. (Zy/Wul)