Batang – Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana Ujian Madin saat itu dilaksanakan di satu titik di tiap kecamatan, sementara tahun ini pelaksanaannya di masing-masing Madin yang berlangsung dari (6-9/03) dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat sehingga terkesan ujian ini begitu serius dan gebyarnya dirasakan di Masyarakat.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren H. Sugiedi, dalam keterangannya mengatakan bahwa soal ujian akhir Madin kali ini dibuat oleh tim Kelompok Kerja Guru (KKG) Mata pelajaran (Mapel) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) kabupaten Batang .
“Materi soal ujian Madin dibuat oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Mapel FKDT Kabupaten Batang, sedangkan Nomor Ijazah dikeluarkan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dimana sebelumnya data santri yang mengikuti Ujian sdh dikirim ke sana,“ kata H. Sugiedi .
Dia juga menjelaskan bahwa tahun ini jumlah peserta terbanyak yang mengikuti ujian Madin adalah kecamatan Bawang dengan 526 Santri dan peserta yang paling sedikit dari kecamatan Wonotunggal hanya 84 Santri.
“Keberadaan Madin di Kabupaten Batang merata di 15 kecamatan, namun memang jumlahnya tidak sama karena jumlah lembaganya tidak sama, kali ini peserta terbanyak yang mengikuti ujian Madin adalah kecamatan Bawang dengan 526 Santri dan peserta yang paling sedikit dari kecamatan Wonotunggal hanya 84 Santri,“ jelasnya.
Seperti biasa di akhir tahun pembelajaran Madin pada bulan Sya’ban digelar pengajian akhirusanah maupun kegiatan wisuda akbar tingkat kabupaten, namun tahun ini tidak mengadakan dikarenakan masih Pandemi Covid 19. masing-masing madin mewisuda santrinya dengan kegiatan yang sederhana. (Sis/Zy/qq)