Dua Kali Diaudit KAP, UPZ Kankemenag Boyolali Kebanjiran Tamu Studi Banding

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Dua kali menjadi titik audit Kantor Akuntan Publik (KAP), UPZ Kankemenag Boyolali kebanjiran tim studi banding. Kali ini Pengurus UPZ Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga melakukan studi banding ke UPZ Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Kamis (25/03). Kedatangan rombongan tersebut disambut langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Boyolali, Fahrudin, Penyelenggara Zakat Wakaf sekaligus Ketua UPZ Kankemenag Boyolali, Muh Rosyid, Wakil Sekretaris UPZ, Miftachul Huda, dan anggota UPZ, Zulfa Nahdiana dan Siti Darojah  di ruang Kasubbag Tata Usaha.

Sementara, rombongan dari Pengurus UPZ Kankemenag Kota Salatiga dipimpin langsung oleh Kepala Sub. Bag Tata Usaha, Muhammad Soleh Mubin, didampingi Kasi Bimas Islam, Nurcholis, Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Siti Handayani, Pranata Humas, Khusnul Khotimah, Pengelola Anggaran dan Kegiatan Gara Zawa, Qomarudin Safaat, dan Pengelola Data Gara Zawa, Agung Sudaryanto.

Dalam sambutannya, Kepala Subbag Tata Usaha Kankemenag Kota Salatiga,  Muhammad Soleh Mubin, menyampaikan maksud dan tujuan studi banding ke Boyolali adalah ingin mencari informasi bagaimana mengelola dan mendistribusikan zakat dan pernah diaudit KAP Tahun 2019 dan 2020.

”Terus terang tujuan Kami beserta rombongan ke Boyolali dalam rangka untuk ngangsu kaweruh atau mencari informasi bagaimana pengelolaan zakat di Boyolali sebagai bahan perbandingan nanti di Salatiga. Ditempat Kami sedang menjadi pilot project ZI dan kami berharap dengan meningkatnya serta adanya inovasi layanan zakat dan wakaf dapat meningkatkan nilai pelayanan di tempat Kami. Boyolali menjadi tujuan kami karena UPZ-nya sudah pernah diaudit oleh KAP sebanyak dua kali,” ujar Soleh Mubin.

Dalam sambutannya, Kepala Kankemenag Kab. Boyolali, Fahrudin, mengucapkan apresiasi dan terimakasih atas kunjungan studi banding dari UPZ Kankemenag Kota Salatiga. Fahrudin berharap kegiatan ini bisa meningkatkan sinergisitas dan saling tukar informasi mengenai keberhasilan masing-masing UPZ. Bulan Maret ini, UPZ Kankemenag Boyolali baru saja kedatangan tim studi banding dari Kankemenag Wonosobo. Pada tahun 2020 yang lalu ada tujuh Kankemenag Kota/Kab di Jawa Tengah yang datang ke UPZ Kankemenag Boyolali.

”Kami berharap tentunya yang baik di Boyolali silahkan diambil dan Kita bisa saling sharing informasi mengenai pengelolaan zakat secara akuntabel. UPZ Kankemenag Boyolali selalu menjadi titik audit dari KAP, bahkan sudah dua kali. Kuncinya, pertama adanya koordinasi yang baik antara BAZNAS Kabupaten dengan UPZ Kankemenag. Kedua, dalam rangka membangun akuntabilitas, layanan zakat harus berbasis IT. Ketiga, dalam menjalankan tugas benar-benar harus berpegang pada regulasi yang ada dan menjalankan manajemen dengan baik. Keempat, Kakanmenag benar benar dapat mengfungsikan sebagai penasehat di BAZNAS,” ungkapnya Fahrudin.

Sementara, Penyelenggara Zakat dan Wakaf dan sekaligus Ketua UPZ Kankemenag Boyolali, Muh Rosyid, menyampaikan profil tentang perjalanan UPZ selama tahun 2020 ini. Selama tahun 2020 ini UPZ Kankemenag Boyolali telah mampu mengelola dan menyalurkan zakat sampai 100,2 persen meningkat dari tahun 2019 lalu yang hanya 94 persen.

“Alhamdulillah UPZ Kankemenag Boyolali telah mampu menyalurkan zakat sampai Bulan Desember 2020 mencapai 100,2 persen padahal target Kami sebelumnya hanya 92 persen.  Kenapa bisa mencapai 100,2 persen padahal menurut regulasi seharusnya hanya 70 persen. Karena UPZ Kankemenag Boyolali dianggap berhasil sebagai UPZ perbantuan. Salah satu kunci keberhasilan UPZ Kankemenag Boyolali karena adanya tertib administrasi dan keterbukaan dengan para pengurus UPZ. Untuk itu, BAZNAS mempercayakan beberapa program yang menyangkut keagamaan bisa disinergikan dengan Kankemenag untuk disalurkan melalui UPZ Kankemenag Boyolali diluar dari RKAT yang diajukan,” ungkap Rosyid.

Hal ini diamini oleh Wakil Sekretaris UPZ yang juga Penyusun Bahan Pemberdayaan Amil Zakat, Miftachul Huda. “Kita ini dalam menjalankan program di UPZ benar benar membangun sinergisitas dan keterbukaan dengan semua pengurus. Semua program kerja dimusyawarahkan dengan seluruh pengurus untuk disinergikan dengan kegiatan yang ada di masing-masing seksi maupun penyelenggara pada Kantor Kementerian Agama Kab. Boyolali. Kondisi yang demikian akan mempermudah bagaimana mengimplementasikan program kerja sesuai dengan asnaf yang ada, dan yang terpenting dapat membangun trust kepada para muzakki. Kontribusi UPZ Kankemenag Boyolali tahun 2020 ini mampu menyumbangkan dana zakat sebesar 12 persen dari total penerimaan ZIS BAZNAS pada tahun 2020 sebesar Rp. 6.146.083.672,” ucapnya. (hd/rf)