Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Bekali KKRA Seminar Sehari Learning Proses At Home A Theacher

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Sumber Daya Manusia (SDM) ialah salah satu faktor terpenting dalam pembangunan di setiap bidang kehidupan. Maju tidaknya suatu organisasi atau lembaga tergantung dengan SDM nya. Begitu pula sebuah bangsa ditentukan maju tidaknya melalui SDM yang mereka miliki. Maka dari itu sangat dibutuhkan SDM yang unggul, maju, dan berkualitas. Dan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dan sebagai bekal agar guru menjadi profesional, terutama di kalangan guru Roudhotul Athfal, Kelompok Kerja Roudhotul Athfal mengadakan Seminar Sehari Learning Proses At Home A Theacher yang dihadiri 240 guru IGRA se Kab.Grobogan di Hotel Kryiad Grand Master, Selasa, (16/03/2021).

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad dalam sambutannya menyampaikan Guru merupakan unsur yang penting dalam berjalannya suatu pembelajaran dalam dunia pendidikan. Guru juga mempunyai tugas untuk mencerdaskan peserta didik, mengembangkan potensi – potensi yang dimiliki dari usia dini sampai tumbuh dewasa, serta menjadikan peserta didik berakhlak mulia.

“Apalagi peran guru RA dalam mendidik anak diusia dini, merupakan peran yang betapa susahnya melayani pendidikan di usia dini. Sehingga KKRA Kab. Grobogan sudah pas menyelenggarakan seminar sehari learning proses at home a teacher. Maka dari itu upaya dalam meningkatkan kompetensi guru RA, agar mengajarkan dan mendidik calon generasi bangsa lebih baik,” ungkap Musta’in Ahmad.

Lebih lanjut Kakanwil Kemenag Prov. Jateng mengatakan bahwa disaat ini masih adanya pandemi Covid 19, sehingga setiap kegiatan harus mematuhi 3 M dan menjadi 5 M. Dan dalam proses pembelajaran yang sehat dengan mematuhi prokes.  

“Kita juga tidak boleh terbelenggu ketakutan, karena kita semua akan divaksin covid 19. Guru sebagai tenaga pendidik dalam mencerdaskan generasi penerus juga jangan takut divaksin, karena guru merupakan garda terdepan dalam pendidikan. Vaksinasi untuk kita semua terutama sebagai pelayanan masyarakat,” paparnya.

Kakanwil Kemenag Prov. Jateng menambahkan, belakangan ini Kemenag masih ada PR terkait pemberangkatan jamaah haji yang tertunda pada tahun 2020. Dan bila jemaah haji jadi diberangkatankan tahun 2021, semua jemaah haji juga harus divaksin semua. Vaksin sudah diuji dan sudah lulus uji serta mendapatkan fatwa halal dari MUI.

“Fatwa MUI mengatakan bahwa bila puasa vaksinasi disuntik tidak batal dan bila ditetes akan batal. Sehingga guru RA untuk menyebar luaskan yang baik tentang vaksinasi. Seperti mencontoh nabi Muhammad untuk lebih baik, karena nabi itu sosok seorang yang ramah dan cinta kasih. Serta juga bisa mencontoh Sayidina Ali sahabat nabi yang banyak ilmu. Sehingga Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah punya etos kerja yang diusung dengan istilah “MAJENG,” dengan arah yang akan dituju harus lebih baik dari kemarin. Istilah MAJENG sudah sangat terbiasa kita dengar. MAJENG merupakan singkatan dari M yaitu Moderat. “Pengembangan moderasi beragama dengan memaksimalkan semua potensi menampilkan wajah asli, jangan sampai wajah agama tercoreng kesombongan kita,” jelasnya.(bd/Sua)