Penghambat Indonesia Maju Adalah Birokrasi Yang Jelek, Manja, dan Korupsi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Dalam rangka HUT Ke 43, MAN 1 Karanganyar bertekad menuju WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani) melalui nilai budaya Tanggung Jawab dan Profesional untuk pelayanan prima. Pada Rabu, 17/3/2021 di Aula MAN 1 Karanganyar digelar kegiatan pembinaan ASN dan penguatan Moderasi beragama bagi guru. Hadir dalam kegiatan itu Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad dan Kepala Kemenag Kab. Karanganyar, Wiharso.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Karanganyar, Wiharso, dalam sambutannya menyampaikan bahwa  Dalam HUT yang ke 43 ini, semangat energi positif dari senior ditularkan untuk junior.

“Tetap jaga kesolidan, dalam team tidak ada yang paling pintar atau yang paling hebat. Semua punya peran masing – masing. Yang senior harus menularkan semangat energi positifnya kepada para juniornya,“ tutur Wiharso.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad menyampaikan ucapan selamat HUT ke 43 untuk MAN 1 Karanganyar hebat bermartabat menuju kelas dunia.

“Guru adalah sosok pembelajar yang inovatif. Reformasi Birokrasi berarti memperbaiki birokrasi, dan guru adalah agen terbaik untuk melakukan perubahan. Negara Indonesia adalah negara yang kaya raya. Dan yang menghambat Indonesia maju bukan karena kita kekurangan SDA dan SDM, tetapi  birokrasi yang jelek, manja, korup. Sehingga Kekayaan Indonesia tidak efektif masih jauh dari yang ideal. Ibarat motor, jika pentil ban lepas pasti motor itu bermasalah,” tutur Musta’in.

Musta’in juga mengatakan bahwa Reformasi Birokrasi secara nasional ada sejak orde baru 1998 dimulai dari Indonesia merdeka.

“Reformasi Birokrasi itu sudah dipakai disemua negara diberbagai belahan dunia ini. Mau tidak mau kita harus mengikutinya. Kalau tidak mengikutinya berarti kita mundur dalam perkembangan dunia. Contoh saat ini protokol kesehatan itu juga dampak dari aturan dunia. Seluruh dunia sama. ZI, WBK dan WBBM istilah yang diusung oleh Menpan RB, Semua itu harus ada pengakuan resmi. Untuk madrasah WBK minimal akreditasi B, sedangkan WBBM minimal akreditasi A,” papar Musta’in.

Lebih lanjut, Musta’in juga mengatakan bahwa Moderasi Beragama telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw.

“Kita orang Indonesia yang beragama islam. Bukan orang Islam yang ada di Indonesia. Agama sebagai solusi, mendamaikan, merukunkan bukan untuk keoentingan perseorangan. Moderasi beragama itu esensinya adalah  menjaga agama kita  dari kepentingan luar agama. Karena sejak pendirian bangsa, Indonesia sudah berdasar agama,” pungkas Musta’in.(ida/sua)