Setiap Kebijakan dan Program Kemenag Perlu Dikomunikasikan dengan Baik Kepada Publik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad didamping para pejabat administrator mengikuti seminar strategi komunikasi sosialisasi kebijakan Kementerian Agama yang dihadiri langsung secara virtual oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas bersama  Pejabat Eselon I, Pejabat Eselon II Kemenag dan Kepala Kanwil Kemenag beserta Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia

Dalam sambutannya Menteri Agama mengajak para peserta yan untuk dapat mengkomunikasikan dengan baik kepada publik tentang program dan kebijakan Kemenag.

“Setiap kebijakan dan program perlu dikomunikasikan dengan baik, hal ini dapat disampaikan melalui program dialog antara masyarakat dan pemerintah sehinga dapat menemukan formula yang pas untuk penerapan sebuah kebijakan publik,” ungkap Menag.

Menag mengajak seluruh ASN Kemenag harus mampu mengkomunikasikan kebijakan publik, oleh karena itu setia ASN Kemenag harus mampu menjadi Humas.

Seminar strategi komunikasi sosialisasi kebijakan Kementerian Agama yang di isi oleh narasumber pakar pemasaran Hermawan Kartajaya ini, diikuti oleh Kepala Kanwil Kemenag serta Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia secara menggunakan virtual

Senada dengan Menag, Hermawan menjelaskan bahwa teknik marketing itu kita harus membuat diri kita menjadi menarik dulu. Disini marketing dan komunikasinya sebagai kunci atau formula kita untuk mendekatkan diri dengan audience.

“Memahami marketing dan komunikasinya sangatlah penting dalam era demokrasi ini, bagaimana memformulasikan keduanya sehingga kita lebih dekat dengan audience,” ujar Hermawan. 

Seusai acara Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad menanggapi ajakan Menag bahwa ASN Kemenag harus hadir ditengah masyarakat mengawal keberlangsungan kehidupan beragama.

“Kita harus terus hadir di dalam isu isu Pembangunan, Pemerintahan, dan Sosial di Negara kita tercinta ini untuk memberikan kawalan yang baik sehingga kemudian orang beragama semakin paham. Disisi lain orang yang masih abu abu tentang agama dapat lebih tertarik soal agama,” harap Kakanwil. (bn/qq)