Ujian Akhir Di Pondok Pesantren Moderen Tazakka Gunakan Pendekatan High Order Thinking Skill (HOTS)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang – Untuk melihat dari dekat pelaksanaan kegiatan Ujian Akhir Satuan Pendidikan Muadalah, Kementerian Agama Republik Indonesia bersama Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Agama Kabupaten Batang pada Selasa [09/03] melakukan monitoring dan evaluasi di Pondok Pesantren Moderen Tazakka Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Rombongan Kementerian Agama baik pusat, kanwil dan Kementerian Agama Kabupaten Batang itu diterima dengan hangat oleh para pengasuh pondok .

Kepala Seksi Pendidikan Kesetaraan Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Hj. Himatul Ulya, dalam keterangannya menyatakan sangat puas dan memberikan apresiasi yang begitu tinggi pada Pondok Pesantren Moderen Tazakka atas diselenggarakannya ujian tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi dan puas melihat persiapan dan pelaksanaan ujian di pondok ini, pelaksanaanya begitu baik dan dapat diikuti dengan antusias oleh para santri,“ kata Hj. Himatul Ulya.

Sementara itu Analis Kesantrian Kementerian Agama Republik Indonesia Ummi Fadlhlah dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Kementerian Agama Kabupaten Batang terlihat begitu akrab dengan para pengasuh pondok, menurutnya ini merupakan cerminan hubungan yang baik dan sinergis telah terjalin.

“Saya melihat hubungan Kementerian Agama Kabupaten Batang dengan Pondok ini begitu akrab dan sangat cair, maka ini sebuah cerminan bahwa keduanya telah menjalin hubungan yang sangat baik dan sinergis,“ kata Ummi Fadlhilah.

Menurut KH. M. Bisri, Direktur KMI Pondok Modern Tazakka, menjelaskan bahwa jumlah materi yang diujikan saat ini sebanyak 66 mata pelajaran , yang terdiri dari 43 tertulis dan 23 lisan materi diambil dari kelas 1 – 6 dengan menggunakan pendekatan High Order Thinking Skill (HOTS), yaitu berpikir analisis, sintesis dan evaluative dan diikuti 75 peserta .

“Kita dorong berpikir kritis dan pengembangan nalar, maka lebih banyak pertanyaan “mengapa”, karena kalau hafalan dan pemahaman saja mereka sudah enam tahun belajar, di tahun akhir masa belajarnya diberi tugas asistensi mengajar, jadi sudah melekat, tinggal pengembangan nalarnya,” ujar KH. M. Bisri.

Dia juga menjelaskan bahwa ujian akhir ini melibatkan para guru pembimbing kelas 6, dan beberapa guru pengabdian sebagai pengawas ruangan. Ujian dilaksanakan di Masjid Az-Zaky lantai 2 Pondok Modern itu .

“Sebagaimana aturan pondok yang sudah berjalan, ujian diawali dengan tazkiyah di Masjid Az-Zaky, dimana seluruh peserta ujian dan para guru pengawas melaksanakan shalat dhuha dan dzikir, bermunajat agar dimudahkan dan diberi hasil yang terbaik. Ujian Akhir ini termasuk salah satu komponen penentu kelulusan pada Yudisium di pertengahan Ramadhan nantinya. Dan setelah usai ujian akhir ini, mereka masih harus menulis paper dalam bahasa Arab atau Inggris di bawah bimbingan Guru Pembimbing dan ujian kompetensi bahasa Arab maupun Inggris sebagai syarat kelulusan,“ tambahnya. [Sis/Zy/qq]