Tanamkan Tradisi Punggahan, Siswa MI Mentosari Gringsing Gelar Doa Bersama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Batang – Menanamkan tradisi mendoakan para leluhur yang telah berjuang mendirikan Madrasah Ibtidaiyah, Kepala MI Mentosasari Kecamatan Gringsing mengajak para guru, siswa, orang tua murid , dan pengawas madrasah untuk mengadakan doa bersama di aula pada Sabtu, (19/04).

Kepala MI Mentosari Gringsing Moh Rifai dalam sambutannya mengatakkan bahwa acara doa bersama ini merupakan wujud dari aplikasi birul walidain. sebab doa bersama yg melibatkan seluruh siswa menjadi pembelajaran nyata bagaimana seharusnya orang yang masih hidup itu berbuat baik kepada orang tuanya.

“Doa bersama ini adalah wujud tradisi Nahdiyin dalam menghadapi datangnya bulan suci ramadhan dengan tradisi yang kental di lungkungan kita ini yang lazim kita sebut punggahan, kegiatan ini adalah untuk mengaplikasikan mata pelajaran Ke NU an, dimana tradisi NU untuk selalu mengingatkan akan kematian dengan mengadakan doa kepada para arwah lewat doa berjamaah,' jelas Moh Rifai .

Sementara itu Pengawas RA/MI wilayah Gringsing Nuruddin yang ikut menghadiri acara itu mengatakan bahwa doa bersama di MI Mentosari merupakan wujud pelestarian tradisi Islam dengan pendekatan budaya, dimana Islam tumbuh dan  berkembang di Nusantara dan dapat diterima baik oleh masyarakat karena pendekatan budaya yang arif dan bijaksana.

“Potensi lokal budaya setempat harus dijadikan pijakan untuk mengembangkan Islam yang moderasi yaitu Islam yang rohmatal lil alamin yang jauh dari nuansa kekerasan dan kebencian tetapi Islam yang tampil menyejukan bagi masyarakatnya,“ kata Nuruddin.

Dia juga berharap model pebelajaran seperti ini tidak hanya  MI mentosari saja yang melaksanakan, tetapi Madrasah-madrasah  yang lainpun dapat mencontoh kearifan lokal sebagai bagian yang ditawarkan untuk masyarakat.

Salah satu Wali Murid yang mengikuti kegiatan itu Ibu Dewi mengungkapkan kegembiaraanya pada kegiatan doa bersama ini. karena doa bersama menjadi wujud kongkrit dan bukti sebagai anak sholeh.

“Saya senang dan mendukung kegiatan doa bersama oleh madrasah seperti ini karena kita dapat meletakkan dasar menjadi anak soleh dimana indikatornya adalah anak yg mau dan selalu mendoakan kepada kedua orang tuanya walaupun mereka sudah meninggal,“ jelas Dewi. (Nurudin,Siswo/Zy/qq)