Pasutri Dituntut Pahami Perbedaan Antara Kebutuhan dan Keinginan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Kasi Bimas Islam H. Sodikin sedang memberikan sertifikat keikutsertaan salah satu Pasutri pada kegiatan pembinaan BERKAH

Batang – KUA Kecamatan Batang melalui Pusaka-nya (Pusat Layanan Keluarga Sakinah) pada Senin (30/08) menggelar pembinaan “BERKAH” Belajar Rahasia Nikah Mengatur Keuangan Keluarga Angkatan II yang dilaksanakan di Aula Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Batang. Acara ini diikuti oleh 15 pasang suami-istri di wilayah Kecamatan Batang.

Sebagai fasilitator, H. M. Fatchurohman, Kepala KUA Kec. Blado menjelaskan cara mengatur keuangan rumah tangga.

“Cara mengatur keuangan rumah yang pertama adalah memahami apa itu kebutuhan dan keinginan. Ketika sudah berumah tangga, pasti ada kebutuhan-kebutuhan yang wajib dipenuhi. Contohnya kebutuhan untuk keperluan sehari-hari seperti makan hingga alokasi pendidikan apabila sudah memiliki buah hati,” kata H.M. Fatchurohman.

Dia menambahkan, pada praktiknya, keuangan rumah tangga tidak hanya digunakan untuk kebutuhan yang bersifat wajib melainkan juga digunakan untuk belanja yang berdasar dari keinginan semata.

“ Terkadang kita malah mengalokasikan dana rumah tangga lebih banyak bukan pada kebutuhan tapi keinginan. Padahal, banyak dari keinginan kita yang sebenarnya belum perlu-perlu amat, seperti membeli fashion terbaru, gadget terkini, liburan, hingga barang-barang lainnya yang bersifat sekunder dan tersier. Semuanya, bisa memakan dana yang tidak sedikit,” jelasnya.

* Pasangan suami istri peserta kegiatan pembinaan BERKAH di KUA Kecamatan Batang tampak antusias mendengarkan keterangan para fasilitator

Selanjutnya dia juga mengingatkan bahwa tidak ada salahnya kita juga memenuhi keinginan, dengan syarat dalam kondisi tertentu.

” Meski begitu, keinginan tersebut bukannya dilarang untuk dipenuhi. Artinya, kita baru boleh mengalokasikan dana untuk keinginan setelah kebutuhan primer rumah tangga terpenuhi. Kebutuhan primer jelas seperti kebutuhan untuk hidup sehari-hari seperti makan, transportasi, pendidikan anak ataupun cicilan rumah,” tambahnya.

Selanjutnya Dua fasilitator yang lain yaitu Slamet Hasanudin, Penyuluh Agama Islam Fungsional dan H. Sodikin, Kasi Bimas Islam, masing masing menyampaikan materi tentang Financial Check up dan cara menyusun rencana keuangan keluarga.

Ke 15 pasang suami Istri yang yang belum lama menikah itu sangat antusias dan menikmati sekalai dengan semua pemateri yang menyampaikan, sesekali mereka tersenyum, tersipu malu sambil tetap memeprlihatkan kemesraannya antar pasangannya.(Hasanudin / Zy)