Giatkan Budaya Riset, MTs Negeri Batang Gelar In House Training

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang bersama Kepala bersama Kasi Penmad, Pengawas Madrasah, Kepala MTs N Batang.

Batang – Salah satu madrasah yang ditunjuk sebagai Madrasah Penyelenggara Riset, MTs Negeri Batang berkomitmen untuk menumbuhkan budaya riset di madrasah, diantaranya melalui kegiatan In House Training(IHT) bertajuk Menjadi Guru Pembimbing Riset yang Handal. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, yakni pada Selasa-Rabu  (31/8-1/9), di MTs Negeri Batang. Dalam penyelenggaraannya, MTs Negeri Batang bekerja sama dengan MANU Banyuputih dan MTs Wahid Hasyim Warungasem yang juga menjadi madrasah penyelenggara riset. Bertindak sebagai narasumber adalah M. Miftahul Falah, Widyaiswayara BDK Semarang, dan Kunto Susatyawan, Guru SMAN 1 Teras Boyolali sekaligus praktisi karya ilmiah.

Kepala MTs Negeri Batang sekaligus Ketua Panitia kegiatan, H. Fathuddin, menuturkan bahwa kegiatan IHT telah dirancang beberapa bulan lalu dan sempat tertunda beberapa kali. Hal tersebut tidak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali.

“Kegiatan ini sudah kita rencanakan tiga kali, tapi baru bisa dilaksanakan hari ini. Alhamdulillah akhirnya kita bisa mendatangkan narasumber yang ahli di bidangnya, untuk berbagi ilmu dengan kita terkait pengelolaan riset di madrasah,” ujar Fathuddin.

Lebih lanjut H.Fathuddin mengungkapkan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini diikuti oleh 57 guru dari tiga madrasah, yakni 46 guru MTs Negeri Batang, 6 guru MANU Banyuputih, dan 5 guru MTs Wahid Hasyim Warungasem. Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran guru akan pentingnya pengelolaan riset di madrasah serta menumbuhkan budaya riset di lingkungan madrasah.

“Kami berharap bapak ibu bisa mengikuti kegiatan dengan maksimal, sehingga hasilnya dapat diterapkan di madrasah, baik sebagai tim riset maupun pembimbing riset. Semoga madrasah kita semakin menjadi madrasah yang mandiri berprestasi,” tuturnya.

* Suasana IHT yang diikuti oleh 57 guru madrasah sedang mengikuti pemaparan dari narasumber

Turut hadir dalam kegiatan pembukaan In House Training, Kepala Kankemenag Kab. Batang, Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kemenag Kab. Batang, Pengawas, Kepala MANU Banyuputih, dan Kepala MTs Wahid Hasyim Warungasem.

Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan, Kakankemenag Kab. Batang, H.M. Aqsho, menyampaikan apresiasi kepada madrasah yang telah menyelenggarakan IHT. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi bukti tekad yang kuat dari para madrasah untuk melaksanakan program madrasah berbasis riset.

“Saya senang, karena meskipun dengan biaya sendiri, kegiatan ini dapat dilaksanakan dan menunjukkan bahwa Bapak Ibu punya tekad yang keras untuk maju. Ini menjadi komitmen madrasah untuk mempersiapkan diri menjadi madrasah riset. Mudah-mudahan segera terealisisasi dan menjadi motivasi bagi madrasah-madrasah lain,” terangnya.

Menurut H.M. Aqsho, untuk menjadi madrasah berbasis riset, seluruh pihak perlu untuk bekerja sama dan saling mendukung. Terlebih madrasah berbasis riset merupakan salah satu program unggulan Direktorat KSKK Kemenag RI, sehingga butuh keterlibatan semua pihak.

“Kegiatan ini harus didukung oleh semua pihak, baik Kankemenag, Pengawas, juga dari komite madrasah, kepala madrasah, guru, dan juga dari siswanya. Semua terlibat, semua support, sehingag program-program bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya,” tandasnya. (Fakhrun Nisa / Zy)