Momen HSN, KUA Kecamatan Limpung Ziarah Ke Makam Aulia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Kepala KUA Kecamatan Limpung H.Muh.Junaidhi bersama seluruh JFU dan Penyuluh Agama Islam sedang berziarah di Makam aulia di Desa Kalisalak Kecamatan Limpung

Batang – Dalam rangka memperingati maulud Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Santri Nasional, KUA Kecamatan Limpung bersama para Penyuluhnya melakukan wisata religi dengan ziarah di makam paha Habaib di dukuh Kalibening Desa Kalisalak Kecamatan Limpung pada Jumat (22/10) yang lalu.

Kepala KUA Limpung H. Muh. Junaidhi dalam keterangannya menyampaikan bahwa ziarah ke makam orang-orang shalih dan Habaib ini memiliki kesan tersendiri dihati, paling tidak kita bisa merasakan dan menilai para Auliya dan para Shalih itu dan kita dapat bertawasul.

“Berziarah ke makam para auliya memberi kesan tersendiri di hati kami karena dengan cara itu lah orang orang biasa seperti kami bisa bertawasul melalui orang shalih itu,” kata H.Muh.Junaidhi.

Dia juga menuturkan ziarah kali ini lebih berbeda lagi karena selain untuk mendoakan para Habaib, Auliya dan para Shalih momen ini sangat tepat karena suasana kali ini merupakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan peringatan hari Santi Nasional.

“ Dengan semangat perayaan maulid nabi dan hari santri nasional tahun ini diharapkan kita semua bisa menambah rasa cinta kita kepada panutan kita Nabi Muhammad SAW melalui beziarah ke makam makam dzuriyyah Nabi Muhammad SAW,” tuturnya.

* Setelah melakukan ziarah kepala KUA Kecamatan Limpung bersama JFU dan Penyuluh Agama Islam berpose bersama didepan makam.

Sementara itu salah satu penyuluh agama Islam Kecamatan Limpung Badrudin yang sekaligus sebagai juru kunci makam tersebut mengatakan bahwa berziarah di makam itu dapat bertanya tentang silsilah dan kisah perjuangan Penyebar Agama Islam di desa itu.

“ Berziarah ke makam makam Habaib di dusun Bening ini peziarah juga bisa menanyakan silsilah dan kisah tentang para pejuang di desa Kalisalak karena memang disinilah dulu menjadi start perjalanan perang pahlawan Negara dan para ulama dalam menyusun strategi perangnya melawan penjajah,” tuturnya.

Koordinator Penyuluh Agama Islam Kecamatan Limpung Yuni Rohmatin dalam keterangannya menyampaikan, bahwa momen peringatan hari santi nasional dan Maulid Nabi Muhammad SAW ini tidak ada lain kecuali untuk mengenang dan meneladani Rasulullah SAW serta para kyai kita saat ikut berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 “Selain memperingati maulid nabi hari ini juga bertepatan dengan hari santri Nasional. Hari Santri Nasional diperingati untuk mengingat perjuangan para kiai kita pada zaman dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan keutuhan NKRI sudah semestinya kita dalam semangat memperingati hari santri tugas kita adalah tetap menjaga keutuhan bangsa ini menjadi “baldhatun toyyibatun wa rabbun ghafur”. Sedikit saya kutip kata kata dari Gus Mus bahwa yang dinamakan santri tidak hanya mereka yang nyantri di pesantren tetapi siapapun yang berjiwa santri adalah santri,” pungkasnya. (Maulida / Zy).