PMR MANU 01 Banyuputih Gelar Diklat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Suasana pembukaan Diklat PMR Wira di MA.NU 01 Banyuputih

Batang – Untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan dasar tentang ke palang merahan, MANU 01 Banyuputih mengadakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Palang Merah Remaja (PMR) Wira pada Minggu, (10/10) yang lalu. Kegiatan itu diikuti oleh 24 siswa.

Pembina PMR MA.NU 01 Banyuputih Muhammad Asrofi dalam sambutan pembukaanya mengatakan bahwa pihaknya telah merekrut para siswa yang memiliki komitmen untuk bergabung dengan PMR tahun ini, maka setelah itu perlu adanya pendidikan dan latihan untuk anggota baru.

“Saya berharap para peserta untuk serius mengikuti instruksi dan pelatihan yang diberikan oleh para instruktur agar para calon anggota relawan itu paham apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Sementara itu ketua panitia diklat Najwa Rahmanda Prahardini menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini, agar PMR Wira Unit MA NU 01 Banyuputih ada yang meneruskan. Dengan mengambil tema menyiapkan kader muda dan meningkatkan kepedulian sosial.

“ Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal pada anggota PMR Wira yang baru agar mereka dapat melaksanakan tugas-tugas PMR di madrasah ini,” katanya.

* Peserta Diklat PMR Wiras MA.NU 01 Banyuputih berpose setelah dilantik sebagai anggota secara resmi

Dia juga menegaskan rangkaian kegiatan itu selain pelatihan pengambilan badge dan slayer dan di akhir acara dilakukan pelantikan anggota baru. Menurutnya slogan yang digunakan oleh PMR Wira MANU 01 Banyuputih ini adalah Siamo Tutti Fratelli dari bahasa Italia yang memiliki arti, Kita semua bersaudara.

 “Saya berharap tetap semangat jangan berhenti disini tetap semangat dan giat berlatih agar banyak kemampuan yang didapat, “ tegasnya.

Instruktur dari PMI Batang Muhammad Syahroni, dalam materi pembidaian mengatakan bahwa pembidaian merupakan salah satu upaya pertolongan pertama pada kecelakaan yang harus di kuasai oleh anggota PMR Wira.

“Pembidaian sangat penting untuk dilakukan oleh penolong bila terjadi cidera pada seorang korban, fungsinya adalah untuk menghindari agar cidera pada korban itu tidak terjadi pergerakan sehingga kesetabilan tubuh korban tetap terjaga, untuk segera di efakuasi di dokter atau petugas medis terdekat,” jelasnya

Selain materi pembidaian, dan permainan, masih ada materi lain yang perserta ikuti seperti teknik pertolongan pertama pada kecelakaan yang dilanjutkan dengan evakuasi korban dengan metode simulasi yang sangat menarik, sehingga peserta diklat tampak mengikuti dengan antusias. (Anggita Intan,Atik Dina / Zy)