Kemenag Gelar Penguatan Moderasi Beragama Bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Sejumlah Guru Madrasah Ibtidaiyah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru MI (KKG- MI) di Kecamatan Nogosari dan Ngemplak mengikuti kegiatan Penguatan Moderasi Beragama yang digelar di Aula MIN 6 Boyolali pada Senin (9/10). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Pranata Humas dan Pengawas Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Klego.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Boyolali, Hanif Hanani, mengatakan bahwa Moderasi Beragama merupakan Cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama – yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum – berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

“Moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, maka ASN kemenag terutama bapak guru disini  harus menjadi teladan dalam menjaga kerukunan beragama ditengah tengah kehidupan bermasyarakat,” ujar Hanif.

Lebih lanjut hanif menyampaikan terdapat beberapa hal yang menjadi indikator keberhasilan Moderasi Beragama dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pertama Komitmen kebangsaan, yakni penerimaan terhadap Pancasila  sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi negara.  Kedua Toleransi, yakni menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat. Menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama. Ketiga Anti kekerasan, yakni menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dalam mengusung perubahan yang diinginkan, dan keempat Penerimaan terhadap tradisi, yakni amah dalam penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama. Papar hanif

“Keempat indikator tersebut merupakan tolak ukur keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat, Saya harapkan bapak ibu guru memiliki komitmen yang tinggi dan kuat dalam program ini,” pinta hanif

Lebih lanjut hanif menekankan ASN Kementerian Agama hendaklah menjadi kelompok yang aktif mempercepat pengarusutamaan Moderasi Beragama di Indonesia dengan cara menanamkan prinsip dan  nilai-nilai Moderasi Beragama dalam kehidupan sehari hari, baik di Madrasah maupun di Masyarakat. Urgensi  utama Moderasi Agama adalah mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga Indonesia maju.

Kegiatan penguatan moderasi beragama yang dinisiasi pengurus KKG MI Kecamatan Nogosari dan Ngemplak ini diikuti oleh 83 Kepala madrasah dan Guru, merupakan rangkain kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru yang digelar selama 2 hari. (Zoelva/Jaim/rf)