MTsN 9 Boyolali Selenggarakan AKMI Untuk Siswa MI Di Sekitar Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – MTs Negeri 9 Boyolali menyelenggrakan AKMI bagi siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah di sekitar MTs Negeri 9 Boyolali menyusul sebelumnya ANBK yang diikuti oleh 13 SD/MI di sekitar MTs Negeri 9 Boyolali. Pelaksanaan ANBK tersebut merupakan bentuk kerjasama antara MTsN 9 Boyolali dengan sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah  yang belum memiliki fasilitas CBT yang memadai di sekitar MTsN 9 Boyolali. Jadwal pelaksanaan AKMI dilaksanakan dalam 4 gelombang. Gelombang 1 dan 2 dilaksanakan pada Senin-Kamis, 15-18 November 2021, sedangkan gelombang 3 dan 4 dilaksanakan pada Senin – Kamis, 22-25 November 2021.

Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah  yang melaksanakan ANBK di MTsN 9 Boyolali diantaranya  MI Sudirman Dersono, MI Maarif Jengglong, MIM Sumber ,MIM Karanggayam, MIM Derasan, MIM Talakbroto, SDN Banaran 1, SDN Banaran II, SDN Sumber 1, MI Alhikmah  dan lainya. Kepala MTsN 9 Boyolali, Ali Imron menyatakan sangat senang dapat membantu Madrasah Ibtidaiyah guna kelancaran AKMI yang dilaksanakan perdana pada tahun ini.

“Kementerian Agama  mewujudkan madrasah yang mandiri berprestasi melalui upaya-upaya konstruktif, seperti pelaksanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia ini,” kata Ali Imron

Kapasitas laboratorium computer MTsN 9 Boyolali sebanyak 54 klien yang terbagi menjadi dua ruang laboratorium.Namun sesuai dengan juknis dan protocol kesehatan maka tiap ruang hanya dipakai 15 klien dalam rangka mematuhi protokol kesehatan dan menghindari penyebaran Covid-19.

“Seluruh proses AKMI kami laksanakan sesuai dengan juknis  dan mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia, disingkat AKMI adalah asesmen yang dilakukan pada siswa madrasah sebagai metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya termasuk survei karakter. Menurut petunjuk teknis, AKMI dilakukan secara online dalam bentuk Computer Based Test (CBT). Hasil asesmen dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. ( IS/Zoelva/Jaim/rf )