Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru dan Pegawai MAN 2 Boyolali

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – H. Hanif Hanani selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali menyampaikan penguatan moderasi beragama bagi guru dan pegawai MAN 2 Boyolali. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Selasa (23/11) di Ruang guru MAN 2 Boyolali dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dalam kesempatan tersebut, H. Hanif Hanani menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dengan beragam suku, ras, dan agama. Namun demikian, Indonesia tetap menjadi negara yang harmonis karena adanya toleransi. Toleransi adalah buah dari moderasi beragama.

“Indonesia ini adalah bangsa yang hebat, terdiri dari 33 provinsi, lebih dari 300 suku, 700 bahasa daerah, dan 17.000 pulau, bangsa yang begitu besar tetapi tetap bisa mempertahankan harmonisasi didalamnya,” kata Hanif

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa ada 4 indikator keberagamaan yang moderat.” Keempat indikator tersebut yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi,” lanjutnya.

Selain itu, beliau juga menyampaikan berbagai tantangan dalam penerapan moderasi beragama. Salah satunya ialah berkembangnya pemahamaan dan pengamalan keagamaan yang berlebihan, melampaui batas, dan ekstrem.

Beliau berharap guru dan pegawai MAN 2 Boyolali dapat menjadi pioner dalam moderasi beragama, toleran, dan tidak ekstrem.”Tanamkan kepada siswa siswi kita bahwa kita semua ini bersaudara, kalau tidak dalam agama, maka kita bersaudara dalam satu kemanusiaan, ini dimulai dari tenaga pendidik yang ada di MAN 2 boyolali, guru guru harus jadi pelopor dalam moderasi beragama,” ungkapnya. (MHP/Zoelva/Jaim/rf)