Penyuluh Agama Islam Sinergikan Program Dengan PLKB

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Penyuluh Agama Islam Slamet Hasanudin sedang menyampaikan materi di depan peserta konsling remaja bersama PLKB

Batang – Sebagai bentuk penguatan kerjasama lintas sektor, Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Batang berkesempatan menghadiri dan bertindak sebagai narasumber pada acara Operasional Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Kegiatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja pada Senin (09/11) di Aula Balai Penyuluhan KB Kecamatan Batang. Sebanyak 30 remaja sebagai peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Koordinator PLKB Kecamatan Batang, Kushandayani menjelaskan bahwa kegiatan yang didanai oleh DP3AP2KB ini diadakan untuk memberikan pembekalan kepada perwakilan remaja dari berbagai sekolah berkaitan dengan program Generasi Berencana (Genre).

” Kegiatan yang didanai oleh DP3AP2KB ini diadakan untuk memberikan pembekalan kepada perwakilan remaja dari berbagai sekolah berkaitan dengan program Generasi Berencana (Genre),” jelas Kushandayani.

Dia juga menuturkan bahwa salah satu  pendekatan program genre adalah pendekatan kepada remaja langsung melalui Pusat Informasi Dan Konseling Remaja (PIKR) yang bertujuan untuk mempromosikan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) sebagai bagian penting dalam upaya penurunan Totul Fertility rate (TFR) yang akan berujung  pada terciptanya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

* Slamet Hasanudin Penyuluh Agama Islam Batang mengajak para remaja bermain peran pada kegiatan konseling remaja

“Pendekatan program genre adalah pendekatan kepada remaja melalui Pusat Informasi Dan Konseling Remaja (PIKR) yang bertujuan untuk mengarahkan pada Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) sebagai bagian penting dalam upaya penurunan Totul Fertility rate (TFR) yang berujung  pada terciptanya keluarga kecil bahagia dan sejahtera,” tuturnya.

Sementara itu Penyuluh Agama Islam Kecamatan Batang Slamet Hasanudin mengingatkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depannya.

“ Transisi kehidupan remaja dibagi menjadi 5 yaitu melanjutkan sekolah (continue learning), mencari pekerjaan (start working), memulai kehidupan berkeluarga (form families), menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship) dan mempraktikkan hidup sehat (practice healthy life),” tutur Slamet Haanudin.

Dia juga menegaskan bahwa program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) yang dilaksanakan berkaitan dengan bidang kehidupan yang kelima dari transisi kehidupan remaja itu, yakni mempraktekkan hidup secara sehat (practice healthy life) sedangkan empat bidang lannya sangat ditentukan oleh berhasil tidaknya remaja mempraktekkan kehidupan yang sehat, baik sehat secara fisik maupun sehat secara mental moral agama. Artinya apabila remaja gagal berperilaku sehat, kemungkinan besar remaja yang bersangkutan akan gagal pada empat bidang kehidupan lainnya.

“ Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) berkaitan dengan bidang kehidupan yang kelima dari transisi kehidupan remaja yakni mempraktekkan hidup secara sehat (practice healthy life) sementara empat bidang lainnya ditentukan oleh berhasil tidaknya remaja mempraktekkan kehidupan yang sehat, baik fisik maupun mental moral agama, sehingga bila mereka gagal berperilaku sehat, kemungkinan besar akan gagal pada empat bidang kehidupan yang lain,” pungkasnya. (hasanudin / Zy)