BDK Semarang Gelar Pelatihan Kerukunan Umat Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Tampak Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang H.M. Aqsho bersama Kasi Bimas Islam, Ketua FKUB Kab. Batang dan Ka.sub. BDK Semarang sedang membuka kegiatan Pelatihan Kerukunan Umat Beragama.

Batang – Untuk memberikan pemantapan yang berkait dengan kerukunan beragama, Balai Diklat Keagamaan Semarang menggelar pelatihan kerukunan beragama dari hari Senin – Sabtu ( 7-12/02) di aula lantai 2 Kemenag Kab. Batang. Kegiatan itu diikuti oleh para Penyuluh Agama Islam, Perwakilan dari agama-agama serta utusan dari organisasi keagamaan. Hadir dalam pembukaannya Kepala Kantor Kemenag, para Kasi dan Penyelenggara Zakat Wakaf, Ketua FKUB dan para tokoh Agama baik Islam, Kristen,Katolik,Hindu,Budha dan Konghucu.

Kepala Sub Koordinator Diklat Tenaga Administrasi Balai Diklat Keagamaan (BDK)Semarang H. Abdul Wahib Amsa mewakili Kepala BDK dalam sambutan pembukaannya menyampaikan ucapan terimakasih pada kepala Kantor Kemenag Kab. Batang yang telah menyediakan tempat dan menghimpun seluruh peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan itu.

“ Mewakili Kepala BDK Semarang saya menyampaikan ucapan terimakasih atas kesiapan tempat dan peserta yang dikoodinir oleh kepala Kantor, dan permohonan maaf karena Kepala BDK saat ini juga sedang membuka acara yang sama di Kab. Pemalang,” kata H. Abdul Wahib Amsa.

Dia juga menyampaikan bahwa BDK ditahun ini mulai melaksanakan DDWK keseluruh Kemenag se Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Menurutnya untuk pelatian kerukunan beragama dibagi menjadi 19 kabupaten kota di Jawa Tengah.

“ Tahun ini BDK Semarang mulai melaksanakan kegiatannya baik pelatihan teknis maupun non teknis baik dalam bentuk DDWK maupun di selenggarakan di Balai, untuk kegiatan sejenis saat ini ada 19 titik se Jawa Tengah,” tegasnya.

Selanjutnya dia membeberkan bahwa BDK Semarang tahun ini telah menyelesaikan penilaian Pembangunan Zona Integritas oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama beberapa waktu yang lalu dan telah dinyatakan sebagai wilayah bebas dari korupsi (WBK). Dan kedepan akan sampai pada level Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

“ Alhamdulillah BDK Semarang beberapa waktu lalu telah menjadi balai yang diakui sebagai wilayah bebas dari korupsi (WBK), maka semua kegiatan baik yang menyangkut pengadministrasian di balai juga kegiatan pelatihan tidak dipungut biaya, bahkan hari ini sampai 5 hari kedepan panitia tidak usah menyediakan minum ataupun snek pada pembicara maupun panitia dari BDK, karena mereka telah dibiayai oleh Dipa,” tuturnya.

* Peserta pelatihan Kerukunan umat beragama di aula lantai 2 kemenag Kab. Batang sedang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya

Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang H.M. Aqsho dalam sambutannya menyampaikan terimakasih pada tim dari BDK yang telah memilih Batang sebagai salah satu tempat kegiatan ini. Menurutnya perhatian BDK terhadap ASN dan potensi di Batang ini cukup terasa, karena belum lama telah diadakan DDWK baik di aula ini maupun ditempat lain.

“ Saya menyampaikan selamat datang dan terimakasih pada perwakilan Kepala BDK Semarang bersama timnya, atas pilihan Batang menjadi menjadi salah satu kegiatan DDWK, karena akan sangat bermanfaat kususnya pada seluruh peserta,” kata H.M. Aqsho.

Dia juga menyampaikan bahwa di Batang Alhamdulillah kerukunan beragamnya cukup kondusif dan aman-aman saja, namun katanya kita harus terus menerus memupuk dan menjaga keharmonisan hubungan antar umat beragama itu.

“ Kerukunan umat beragama di Kab. Batang relative aman, tidak pernah terjadi permasalahan, namun kita harus selalu memupuk dan menjaga keharmonisan itu karena persoalan tentang perbedaan agama itu sangat sensitive, hari ini baik namun karena sesuatu hal besuk bisa saja ada masalah,” tuturnya.

Penyuluh Agama menurutnya, memiliki tugas terdepan dari Kemenag dalam menebarkan benih-benih kerukunan umat beragama, juga garda terdepan dalam memupuk misi moderasi beragama di masyarakat.

“ Peserta pelatiahan kali ini sangat tepat, Penyuluh Agama salah satunya memiliki salah satu tugas sebagai terdepan dalam menebarkan benih-benih kerukunan umat beragama, para tokoh agama dan ormas keagamaan juga diharapkan menjadi benteng paling kuat agar moderasi beragama dan kerukunan antar umat beragama ini semakin kuat dan mengakar,” pungkasnya. (Zy_humas/rf)