Tingkatkan Kreativitas Seni Batik Peserta Didik MTs Ma’arif Mandiraja Lewat Ujian Praktik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Berdasarkan izin  dari Gugus Covid-19 Kecamatan Mandiraja dan Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, MTs Ma’arif Mandiraja dapat  melaksanakan kegiatan  tatap muka terbatas sehingga dapat mengadakan kegiatan  ujian praktik untuk kelas IX Tahun Pelajaran 2021-2022 dengan jumlah lima mata pelajaran yang  dipraktikkan sesuai jadwal yang ditentukan dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Salah satu kegiatan ujian praktik secara tatap muka terbatas ini yaitu mata pelajaran (mapel) Seni Budaya yang dimulai sejak tanggal 21 – 25 Februari 2022 dengan peserta didik kelas IX yang mengikuti sejumlah 175  anak secara bergantian dengan kehadiran 50% pada pukul 07:30 – 09:30 WIB dan sisanya dilanjutkan pada pukul 09:30 – 11:00 WIB dengan penguji dan ruangan yang berbeda, Jum’at, (25/2)

Nur Chasanah selaku penguji dan guru mapel Seni Budaya menyatakan, Ujian praktik Seni Budaya yaitu pembuatan batik taplak meja. Salah satu tujuannya supaya peserta didik lebih cinta dengan batik sebagai salah satu budaya yang sudah diakui oleh badan dunia UNESCO sebagai milik bangsa Indonesia. Selain itu guna meningkatkan kreativitas peserta didik dalam membuat berbagai motif batik.

“Dalam hal ini peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mencari bahan untuk membuat batik maupun dalam proses pembuatnya, karena dibuat dengan bahan yang sederhana dan cara yg mudah. Alhamdulillah hasilnya memuaskan, kreativitas peserta didik tersebut diharapkan bisa bermanfaat peserta didik tersebut bahkan bisa dikembangkan dan bisa memiliki nilai jual dikemudian hari,” ungkapnya.

Sementara itu Malikhatul Mungawanah selaku penguji 2, menyatakan semoga dengan adanya ujian praktek seni budaya ini bisa menambah kreativitas dan pengalaman bagi peserta didik tentang bagaimana cara membuat batik. Dalam pelaksanaan ujian praktik ini peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok di dalam satu kelompok terdiri dari 4 atau 5 anak, sedangkan cara pembuatannya peserta didik harus menyiapkan alat dan bahan utama di antaranya karet gelang, kain mori dan zat pewarna.

Selain itu Nabilah Nur Ramadhania mengatakan, kesan saya setelah mengikuti ujian praktik membuat batik ini sangat menyenangkan. Cara membuatnya mulai dari melipat kain, mengikatnya dengan karet dan mencelupkan kain ke pewarna kain (wenter). Hal paling berkesan saat pembuatan batik ini yaitu saat melihat hasil motifnya dan Alhamdullilah saya merasa puas dengan hasilnya. Harapan setelah mengikuti ujian praktik ini semoga bisa meningkatkan kreativitas dan juga kerja sama antar kelompok. (jm/ak/rf)