Kemenag Gelar Bimwin Pra Nikah Di MANU 01 Banyuputih

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang sedang menyampaikan materi di acara Bimbingan perkawinan pra nikah

Batang – Untuk memberikan pemahaman tentang persiapan menempuh rumahtangga melalui gerbang pernikahan, Kemenag Kab. Batang menggelar kegiatan Bimbingan Perkawinan (BIMWIN) Pra Nikah yang kali ini menyasar pada para siswa MA.NU 01 Banyuputih pada Senin (28/03) yang lalu. Bertindak sebagai pembicara Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang H.M. Aqsho, Kasi Bimas Islam H. Sodikin, dan beberapa Penyuluh Agama Islam dan didampingi langsung oleh Kepala MANU 01 Banyuputih Mukhsin.

Dalam sambutannya, Kepala MANU 01 Banyuputih Mukhsin berpesan kepada anak-anaknya untuk mengikuti acara ini dengan sebaik mungkin. Menurutnya ilmu tentang perkawinan itu sangat langka tidak pernah didapatkan di bangku madrasah.

” Terima kasih kepada Kasi. Bimas Islam Kemenag kabupaten Batang, yang telah mempercayakan kegiatan ini untuk dilaksanakan di MA NU 01 Banyuputih, selanjutnya, saya mohon anak-anak semuanya mengikuti kegiatan ini dengan baik karena insyaallah nanti ini akan bermanfaat,”ujar Mukhsin.

Kasi Bimas Islam Kemenag Kab. Batang H. Sodikin yang membuka acara itu menyampaikan bahwa kegiatan bimwin ini adalah program setiap tahun Kemenag, dan kusus untuk Pra nikah kita sampaikan pada para pelajar.

“ Bimbingan Perkawinan Pra Nikah untuk tahun ini ada empat angkatan, semua akan dilakanakan di MA ataupun SMA di kabupaten Batang termasuk salah satunya adalah MANU 01 Banyuputih ini,” kata H. Sodikin.

Dia juga menuturkan, tujuan bimbingan ini adalah untuk memberi bekal bagi para remaja agar pada saatnya memasuki dunia perkawinan sudah benar-benar siap, baik secara ilmu, mental, fisik maupun psikis.

“ Melaksanakan perkawinan itu untuk seumur hidup maka harus benar-benar siap, maka remaja dan para pelajar harus memiliki pengetahuan dasar tentang kesiapan pernikahan sehingga diharapkan nanti setelah memasuki masa pernikahan sudah siap,” tuturnya.

* Para peserta Binwin untuk usia Pra Nikah di MA NU 01 Banyuputih tampak antisias mendengarkan keterngangan dari para fasilitator.

Dia juga berpesan agar para remaja untuk jangan cepat-cepat menikah,  fokus dulu pendidikan setinggi-tingginya untuk menggapai cita-cita karena remaja adalah masa depan bangsa, masa depan depan umat.

Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang H.M. Aqsho dalam kesempatannya menyampaikan materi tentang moderasi beragama. Menurutnya Indonesia yang kita cintai ini memiliki kerakagaman suku, budaya dan Agama yang berbeda namun perbedaan itu menyatu sehingga melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

” Islam itu sudah pasti moderat, kalau tidak moderat berarti bukan Islam,” Kata H.M. Aqsho.

Dia menegaskan para generasi melinial Islam harus benar-benar memahami konsep bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin yaitu Islam yang memiliki kasih sayang bagi semesta alam, sehingga toleransi dan hidup berdampingan dalam keperbedaan agama dan keyakinan itu adalah cirri umat Islam.

“ Umat Islam di Indonesia itu adalah Agama Mayoritas yang dipeluk oleh penduduk Indonesia namun Islam menghargai perbedaan, Islam adalah rahmatan lil alamin yang memiliki kasih sayang bagi semesta alam,” tegasnya.

Selain itu pembicara yang menyampaikan tentang persiapan pernikahan serta problematika dan solusi memecahkan masalah dalam keluarga dikupas tuntas oleh Ketua Pokjaluh Batang Hj. Almukaromah dan Penyuluh Agama Islam yang lain yaitu Slamet Hasanudin.

Beberapa peserta mengaku senang mengikuti kegiatan ini.

“ Saya sangat senang karena bisa mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dari materi yang disampaikan, pokoknya asik, gak boring karena metode penyampaian materi diselingi dengan game dan kuis serta yel-yel untuk menggugah semangat, kata Niswa salah satu peserta dari kelas XI.

Dia juga menggambarkan bahwa kegiatan ini sangat menarik, memberi memotivasi dibimbing dan diajarkan bagaimana persiapan dalam perkawinan untuk mengantisipasi akan adanya nikah muda karena sekarang banyak orang yang nikah tapi belum paham tentang ilmu pernikahan itu. (Dewi Zulfa Kamila, Dya Nisa Nurul Kamila/Zy_humas/rf)