Kepala Kemenag Buka Musyda IPHI Kecamatan Teras

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali (humas) – Pengurus Cabang IPHI (Ikatan Persudaraan Haji Indonesia) Kec. Teras, Boyolali melaksanakan Musyawarah Daerah yang bertempat  di Aula Kecamatan Teras, Boyolali pada Sabtu (19/03) . Kegiatan yang digelar di Gedung IPHI ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Kepala KUA Kec. Teras, Camat Kec. teras serta jajaran para pengurus IPHI Kec. Teras.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, H. Hanif Hanani dalam pengarahannya menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas terselenggaranya Musyawarat Cabang IPHI Kec. Teras, dan meminta agar pemilihan pengurus nanti dilaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur yang benar berdasarkan pada musyawarah dan mufakat.

“Pemilihan kepengurusan IPHI, agar dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang ditentukan berdasarkan musyawarah mufakat”, pesan Hanif.

Secara luas, Hanif menyampaikan pesan bermakna tentang sejarah berdirinya Ka’bah. Ka’bah berdiri sejak nabi Adam, namun pada masa Nabi Nuh pernah tersapu banjir, dan baru pada masa Nabi Ibrahim Ka’bah dibangun Kembali oleh Nabi Ibrahim Bersama Siti Hajar dan Putranya Nabi Ismail. Perintah membangun Ka’bah, lanjut Hanif, adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim yang tertuang dalam Q.S Al Hajj : 26,  Dan (ingatlah), ketika Kami tempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), “Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, dan orang yang beribadah dan orang yang rukuk dan sujud”.

“Menurut ayat ini, Ibrahim-lah orang yang pertama kali membangun Ka`bah, Tetapi menurut suatu riwayat bahwa Ibrahim hanyalah bertugas membangun Ka`bah itu kembali bersama putranya Ismail as, sebelumnya telah didirikan Ka`bah itu, kemudian runtuh dan bekasnya tertimbun oleh pasir.” jelas Hanif.

Perkataan “salat, ruku` dan sujud”, merupakan isyarat bahwa Ka`bah itu didirikan untuk umat Islam, karena salat, ruku` sujud itu, merupakan ciri khas ibadah umat Islam yang dilakukan dengan menghadap Ka`bah.

“Pendirian Ka`bah yang dilaksanakan Nabi Ibrahim atas perintah Allah itu, merupakan persiapan penyampaian risalah Islamiyah. Karena di kemudian hari Ka`bah itu dijadikan Allah sebagai kiblat salat kaum Muslimin dan tempat kaum Muslim mengerjakan ibadah haji dan umrah” Ujar Hanif.

Hanif mengingatkan,  menjadi pengurus IPHI adalah  jabatan yang terpuji, karena salah satu tugas pengurus IPHI adalah melaksanakan pembinaan, bimbingan, penyuluhan, dan penerangan kepada calon jamaah haji atau prahaji dan pasca haji, sehingga para jamaah terjaga kemabrurannya.

“Tugas Pengurus IPHI adalah tugas mulia, yakni membina, membimbing dan memberikan penerangan kepada calon jamaah haji dari mulai persiapan, keberangkatan hingga kepulangannya. Tugas yang sangat berat namun sangat mulia” kata Hanif.

Diakhir pengarahannya, Kepala Kantor Kemenag Kab. Boyolali tersebut berharap agar pengurus IPHI yang terpilih nanti aktif melaksanakan program kerjanya dengan selalu melakukan kordinasi yang baik dengan Kepala KUA dan Camat. Sehinggal program program kerja IPHI kecamatan teras terlaksana dengan baik, terutama bimbingan manasik haji terlaksana dengan lancar.

“IPHI adalah organisasi milik masyarakat, untuk itu agar dikelola dengan baik dan benar sehingga bisa memberikan kemaslahatan umat, terutama memberi kemudahan bagi para calon Jamaah Haji” pesan Hanif. (Zoelva/Jaim)