Wujudkan Ponpes Sehat, Kemenag Grobogan Gandeng Dinkes Aktifkan Poskestren

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Di era adaptasi kebiasaan baru, pondok pesantren merupakan salah satu lembaga yang sudah mulai beroperasi. Untuk itu, perlu adanya pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan untuk memastikan kesehatan pengurus dan anak-anak asuh. Dan sebagai bentuk wujud tanggung jawab Kementerian Agama terhadap lembaga pendidikan keagamaan yang merupakan stekholdernya. Kemenag Grobogan bergandengan dengan Dinas Kesehatan Grobogan membentuk Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren Miftahul Tulab Kecamatan Groboganyang diikuti 30 pengelola ponpes sekitar, Rabu, (23/03/2022).

Dalam sambutannya Kepala Kemenag yang diwakili Kasi PD. Pontren, Purwadi menyampaikan Pos kesehatan pesantren(Poskestren) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di  lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk warga pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative yang dilaksanakan di bawah binaan Puskesmas setempat. Lokasi Poskestren berada dalam  lingkungan pesantren dan tidak memerlukan bangunan tertentu namun  sebaiknya memiliki ruangan  khusus dan dapat memanfaatkan ruangan serba guna.

“Untuk membentuk peran Poskestren tersebut, maka kami Kementerian Agama yang manaungi lembaga pendidikan keagamaan memberikan pembinaan dan mengundang Dinas Kesehatan serta Puskesmas setempat untuk mengaktifkan poskentren disetiap pondok pesantren yang berada di Kabupaten Grobogan,” ungkap Purwadi

Lebih lanjut, Purwadi mengucapkan dalam upaya pembinaan poskentren terimakasih kepada tuan rumah yang sudah menyediakan tempat untuk kegiatan poskentren, karena dalam upaya kegiatan ini tidak ada anggarannya. Dan seksi pontren berinovasi jemput bola ke ponpes sendiri, intinya karena Kemenag Grobogan peduli terhadap kesehatan pada ponpes. Terutama kemarin ada aduan disalah satu ponpes di Grobogan ada penumpukan sampah yang tidak dikelola oleh pengelola ponpes. Sehingga dalam kegiatan ini bisa terlaksana poskentren pada ponpes, karena di kabupaten Grobogan sendiri baru ada 4 poskentren. Diharapkan kepada Dinkes untuk memaparkan terkait kesehatan agar santri-santri ponpes biar tahu tentang kesehatan.

Sementara dari Dinas Kesehatan yang diwakili Wiwik Puji Astuti Bidang Kesehatan Masyarakat dan Sub Koordinator Promosi Kesehatan menyampaikan keberadaan Poskestren sangat diperlukan dalam sebuah tatanan ponpes untuk memberikan manfaat secara maksimal kepada para santri dan para pemangku kepentingan ponpes agar pesantren bisa lebih sehat khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda.

“Dengan adanya gagasan pembentukan poskestren ini kami menyambut positif dan diharapkan para  pengelola, pengurus dan santri yang ditunjuk menjadi kader kesehatan nantinya mampu menjadi pelopor gerakan hidup sehat di lingkungan pesantren. Selain itu, sosialisasi ini juga tidak hanya seremonial saja  namun juga harus dipahami dan di implementasikan dalam mematuhi protokol kesehatan seperti wajib bermasker, rutin mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak aman dan sebagainya dalam menyambut adaptasi kebiasaan baru di ponpes,” terang Wiwik.

Dia menambahkan, tentang keberlanjutan podok pesantren ketika sudah memulai aktivitasnya kembali. Diharapkan mereka dapat mempertahankan status kesehatannya. Dengan demikian dirinya menilai perlu adanya Poskestren, yang mana keberadaan Poskestren tersebut dapat dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat pondok pesantren. Sebagai langkah nyata guna mewujudkan terbentuknya Poskestren diperlukan komitmen dari pengurus pondok pesantren itu sendiri. 

“Mari bersama-sama kita mewujudkan pondok pesantren yang sehat ini berasal dari, untuk, dan oleh masyarakat ponpes. Bagaimana pos kesehatan itu dapat terbentuk dibutuhkan komitmen dari pengurus pondok pesantre,”ujarnya.(bd/Sua)